Penemuan Narkoba 1 Ton di Anyer, Indikasi Tol Laut Dimanfaatkan Bisnis Narkoba dari China

Penemuan narkoba 1 ton (IST)
Penemuan narkoba 1 ton (IST)

Penemuan 1 ton narkoba di dermaga eks Hotel Mandalika dari China di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7) mengindikasikan tol laut bisa dimanfaatkan bisnis narkoba dari negeri Tirai Bambu.

Demikian dikatakan pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Jumat (14/7). “Tidak menutup kemungkinan tol laut di berbagai wilayah Indonesia pintu masuk narkoba dari China,” ungkap Baidhowi.

Kata Baidhowi, China mempunyai kepentingan adanya tol laut di Indonesia terutama memasarkan berbagai produk di Indonesia.

“Baik produk yang halal maupun haram bisa lewat tol laut. Dan Indonesia belum mempersiapkan perangkat keamanan dalam tol laut,” jelas Baidhowi.

Menurut Baidhowi, oknum petugas di pelabuhan mudah saja disuap ketika ada narkoba dari China. “Keamanan di pelabuhan tidak seketat di bandara, dan ini celah pintu masuknya narkoba dari China,” ungkap Baidhowi.

Kata Baidhowi, ada kemungkinan, China sedang menghancurkan Indonesia dengan mengirimkan narkoba di wilayah NKRI. “Bukan hanya diserang lewat utang dan infrastruktur, SDM Indonesia diserang China melalui narkoba,” pungkas Baidhowi. 

Pihak kepolisian memperkirakan barang bukti sabu sebanyak 1 ton dari China yang diamankan di Anyer, Serang, Banten, setara dengan Rp 2 triliun.

Sabu tersebut diketahui dibawa ke Indonesia melalui jalur laut menggunakan kapal besar dan kemudian dilanjutkan dibawa dengan kapal kecil.

“Diperkirakan nilainya mencapai Rp 2 triliun,” kata Kasat Narkoba Polresta Depok Komisaris Putu Kholis saat dihubungi, Kamis (13/7/2017).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News