Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional bertepatan dengan suasana Perayaan Idul Fitri 1438 Hijriyah, momentumnya sangat pas dan sudah semestinya pada suasana ini kita dapat lebih memanfaatkannya dengan terus men-syiarkan dan mengingatkan terkait dengan bahaya narkotika yang sampai detik ini masih menjadi ancaman bagi seluruh komponen anak bangsa.
Hal tersebut disampaikan Larshen Yunus selaku Ketua DPC dan Aktivis GRANAT Riau sewaktu mengunjungi kediaman Bapak Walikota Pekanbaru, dalam rangka berhari raya sekaligus bersilaturrahim antara pemimpin dan warganya. Ketua DPC GRANAT Kota Pekanbaru tersebut juga mengajak seluruh masyarakat yang pada saat itu juga hadir di Kediaman Bapak Walikota (25/06/2017) untuk was-was dan bersama-sama dalam memerangi peredaran Narkotika yang selama ini semakin parah.
Oleh karena itu, dalam memaknai peringatan Hari Anti Narkotika Internasional yang jatuh pada hari ini, Senin, 26/06/2017, maka sudah sepatutnya kita manfaatkan dengan tetap terus saling mengingatkan antar sesama. Kita patut melihat ketegasan dari para pemimpin dunia saat ini, salah satunya adalah Presiden Duterte, yang sudah terbukti komit untuk berperang terhadap Narkotika.
Presiden Duterte sudah terbukti konsisten dalam setiap upayanya untuk berperang dengan barang haram tersebut, terbukti ratusan hingga ribuan para pelakunya telah dieksekusi mati . “saya berharap kedepannya indonesia memiliki sosok seperti Presiden Duterte yang tegas dan terbukti konsisten dalam kasus-kasus seperti itu” tukas Larshen Yunus.
Semangat-semangat seperti beliau harusnya dapat kita tularkan melalui momentum hari raya idul fitri ini, seraya bermaaf-maafan, kita juga sambil mengingatkan.” tambah Aktivis Riau tersebut. sebenarnya Perayaan Hari Anti Narkotika Internasional sudah lama dicetus oleh para pemimpin dunia, melalui organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, sejak tanggal 26 Juni 1988 dengan dikeluarkannya resolusi PBB 42/112 tahun sebelumnya, yaitu tepat pada tanggal 07 Desember 1987.
Menurut informasi dari situs PBB, bahwa peringatan pada hari tersebut dinyatakan sebagai momentum pengungkapan Lin Zexu terhadap aktivitas perdagangan Opium di kawasan Humen, Guangdong – RRC. Lin Zexu diketahui sebagai pejabat yang jujur dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, yaitu pada masa kejayaan kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Beliau juga seorang yang dianggap ahli kaligrafi, penyair dan filsuf yang konsisten berjuang dalam menentang aktivitas perdagangan Opium di Wilayah Negara Tiongkok oleh bangsa-bangsa asing, dikarenakan Lin Zexu melihat bangsanya semakin terpuruk hanya karena harta negaranya terus mengalir ke negara lain, hanya untuk membeli obat-obat terlarang, hal tersebut lambat laun membuat negara Lin Zexu semakin menyedihkan, karena mengidap efek ketergantungan atas obat-obatan terlarang itu (Opium).
Upaya beliau selaku Pejabat negara setembat mulai membuahkan hasil, yang akhirnya memicu peperangan antara Tiongkok dan Inggris, perang tersebut dinamai “Perang Candu”. Sampai hari ini atas kondisi tersebut, diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional,” akhir Larshen Yunus.
Keterangan Foto : Walikota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, ST., MT bersama Larshen Yunus, S.Sos., M.Si selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang GRANAT Kota Pekanbaru.