Saifuddin Surur, Ulama NU asal Pamekasan, Madura memberikan nasehat terbuka kepada Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Diketahui Saifuddin Surur merupakan Khodimul Ma’had Darul Ulum Pamekasan, Madura.
Melalui akun Facebook-nya membuat surat terbuka menyikapi rencana Ansor memerangi FPI di dunia maya.
Berikut ini nasihat Saifuddin Surur:
Tidak seharusnya Pak Yaqut mengumbar permusuhan dan perlawanan pada saudara sesama Aswajanya yang berada di luar kelompoknya. Seharusnya sampean merangkul mereka2 yang tidak berada di barisan sampean..
Toh, jika FPI di anggap penjahat oleh sampean apa tidak seharusnya mereka tetap di rangkul supaya mereka tidak jadi jahat Sebagaimana sampean merangkul ahok si penista Agama dkk yang lebih berbahaya dari oknum ormas Islam manapun dgn duduk satu meja sambil ketawa ketiwi.
Tidak tau lagi jika sampean ada rasa benci dan iri dan takut kalah saing dgn FPI yang sedang laris manis di kalangan Nahdliyin..
Dengan cara merangkul mereka adalh sesuai jargon2 “santun menyejukkan” yang sering di dengungkan oleh barisan sampean selama ini melalui iklan di TV Aswaja/TV9.
Tapi kalau cara yang sampean lontarkan adalah cara yang tidak sesuai dengan apa yang di dengungkan ini, Bahkan terkesan sangat angkuh, sombong, kasar, profokasi yang berdampak akan menambah panasnya keadaan.
Tukang ikan kumpul sama tukang ikan…
Sangat di sayangkan abangku.. Ingat abangku Yaqut, akhir2 ini di tingkat daerah seperti Madura, Laskar FPI & Ansor, Banser sedang membangun persatuan antara mereka.
Mereka sudah faham dan sadar dan lelah atas perselisihan yang selama ini terjadi, meraka capek berseteru, Mereka sudh berfikir, “sudah saatnya kita cari persamaanya”.
Jadi saya mohon dgn hormat pada Pak Yaqut, jangan hancurkan persatuan mereka yang sedang meraka rajut dan bangun bersama dgn statemenmu yang arogan.
Jika sampean dan teman2mu (maaf) ada rasa dendam pribadi dan benci pada FPI..
Tolong jangan bawa bawa nama Ansor untuk memusuhi dan menghabisi FPI.
Alangkah lebih jentelnya dan terhormat jika sampean mendeklarasikan diri pribadi sampean untuk berperang melawan FPI tanpa membawa nama Ansor.