Rezim Jokowi Terindikasi Adu Domba NU-Muhamamdiyah

Presiden Jokowi (IST)
Presiden Jokowi (IST)

Saat ini Rezim Jokowi berupaya mengadu domba NU dan Muhammadiyah terkait kebijakan 5 hari sekolah.

“5 hari sekolah langsung diprotes kalangan NU dan meminta menterinya diganti. Ini membuat gaduh. Muhammadiyah tidak terima. Ini adu domba Rezim Jokowi,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Senin (19/6).

Menurut Yazid, harusnya NU mengedepankan dialog dengan Muhammadiyah menyangkut masalah 5 hari kerja. “Tidak perlu mengumbar masalah sensitif yang bisa merusak hubungan kedua ormas ke publik,” papar Yazid.

Kata Yazid, gesekan kedua ormas Islam ini membuat Rezim Jokowi bisa seenaknya menaikan tarif dasar listrik maupun kebijakan yang merugikan rakyat.

“Harusnya NU dan Muhammadiyah sebagai civil society sebagai kekuatan penyeimbang pemerintah,” jelas Yazid.

Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Arifin Junaidi meminta kepada Presiden Jokowi untuk mencopot Muhadjir dari jabatan menteri.

Sebab ungkap dia, wacana kebijakan full day school ini telah membuat gaduh di tengah masyarakat. “Mendikbud ini bikin gaduh, karena minta untuk diganti,” tegasnya.

Selain itu, dia juga mendapat aduan dari masyarakat karena resah adanya kebijakan itu. Sehingga tidak ada salahnya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kepada Muhadjir.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

1 komentar

  1. Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
    لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. (متفق عليه)
    “Tidak masuk Surga orang yang suka mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaihi).
    Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk Surga, jika ia tidak masuk Surga maka tidak ada tempat baginya di akhirat kecuali di Neraka, sebab di akhirat kelak hanya ada Surga dan Neraka, maka jika ditetapkan bahwa ia tidak masuk Surga berarti tempatnya adalah Neraka.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِشَرَارِكُمْ؟ قَالُوْا: بَلَى، قَالَ: الْمَشَّاؤُوْنَ بِالنَّمِيْمَةِ، الْمُفْسِدُوْنَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ، الْبَاغُوْنَ لِلْبَرَّاءِ الْعَيْبَ.
    “Maukah aku beritakan kepada kalian tentang orang-orang yang jahat di antara kalian?” Para sahabat menjawab: “Tentu”. Beliau bersabda: “(Yaitu) orang-orang yang ke sana dan ke mari menghamburkan fitnah, orang-orang yang merusak hubungan antar orang yang berkasih sayang, dan orang-orang yang mencari aib pada diri orang-orang yang baik.”

    kita renungkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi:
    مَنْ أَشَاعَ عَلَى مُسْلِمٍ كَلِمَةً يُشِيْنُهُ بِهَا بِغَيْرِ حَقٍّ، شَانَهُ اللهُ بِهَا فِي النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
    “Barangsiapa menyiarkan berita buruk seorang Muslim untuk memburukkannya dengan berita itu secara tidak haq, maka dengan itu Alloh akan memburukkannya di dalam api Neraka pada hari Kiamat.”

Komentar ditutup.