Pada Rabu (14/6/2016) karyawan PT TransJakarta (TransJ) mengancam akan kembali mogok kerja jika tuntutannya tidak dipenuhi manajemen. Melihat hal tersebut Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun tak mau ambil pusing atas hal tersebut.
Djarot mengatakan akan merekrut karyawan baru apabila pegawai TransJ kembali berdemo dan mengancam memutus hubungan kerja.
“Nggak apa-apa kita lihat saja, kita rekrut lagi yang baru,” ujar Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).
Saat ini Djarot juga belum memiliki rencana untuk bertemu dengan para pegawai yang menuntut agar diangkat menjadi karyawan tetap. Namun dia akan berdialog dengan manajemen PT TransJakarta.
“Nggak (berencana bertemu pegawai), sama manajemen sana saja dulu, kan sudah kita kasih tanggung jawab,” ucap Djarot.
Soal sanksi, Djarot juga menegaskan tidak segan merekrut pegawai baru bila ternyata karyawan yang berdemo memiliki niat lain, bukan untuk menuntut haknya semata.
“Nggak tahu kita lihat dulu, kalau itu betul untuk perbaikan nasib mereka ya oke, tapi kalau di luar itu kita harus cegah. Nggak apa-apa kita rekrut lagi,” tegasnya.
Saat ditanya lebih rinci apakah karyawan yang kembali berdemo benar akan dipecat, Djarot tidak menampiknya. Ia menyebut tidak akan menahan karyawan yang ingin keluar dan siap untuk merekrut karyawan baru.
“Nggak tahu. Kalau nggak mau kerja, kerja baik. Kalau minta (jadi) pegawai tetap, harusnya baik dong. Tidak melakukan seperti itu, tidak merugikan. Yang rusak itu bukan nama dia, tapi TransJakarta. Ini BUMD dan itu sekali lagi di bulan puasa lagi,” lanjutnya.
“Jadi kalau dia nggak kerasan, nggak mau lagi, nggak apa-apa kok. Kita rekrut yang baru,” imbuh Djarot.
Sebelumnya, para karyawan PT TransJakarta melakukan aksi demonstrasi di kantor pusat TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur. Mereka menuntut pimpinan direksi untuk segera mengangkat sebagai karyawan tetap.
Alhasil, efek dari aksi demo yang dilakukan para karyawan, bus TransJakarta di sejumlah rute berhenti beroperasi. Salah satunya seperti yang terjadi di halte Harmoni Central Busway. Puluhan bus mengular berhenti beroperasi akibat karyawan yang berdemo menuntut pengangkatan status mereka menjadi karyawan tetap.