Kasus penembakan rumah Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwani makin misterius setelah terduga anggota Brimob yang bertanggungjawab dalam peristiwa itu, Bripka Teguh Dwiyanto meninggal.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (16/5). “Dari awal kepolisian terlihat menutupi kasus penembakan ini,” kata Muslim.
Menurut Muslim, awalnya kepolisian mengatakan, tidak menemukan proyektil peluru bekas tembakan di rumah Ketua Fraksi PKS. “Setelah ditemukan, Polisi mengatakan, masih menyelidiki dari hasilnya cukup lama,” jelas Muslim.
Kata Muslim, dengan meninggalnya anggota Brimob yang diduga mengetahui kasus ini besar kemungkinan besar tidak dilanjutkan.
“Ada aktor besar yang membuat skenario untuk melakukan teror terhadap Ketua Fraksi PKS. Selama ini Fraksi PKS cukup kritis terhadap pemerintahan,” papar Muslim.
Ia mengatakan, belum terbongkarnya kasus penembakan di rumah Ketua Fraksi PKS menjadikan rakyat tidak percaya kepada aparat kepolisian. “Harusnya polisi cepat bekerja dalam menangani kasus ini agar rakyat makin percaya kepada aparat kepolisian,” pungkas Muslim.
Brimob yang bertanggungjawab dalam penembakan di rumah Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwani, Bripka Teguh Dwiyanto meninggal dunia.
Versi kepolisian, Teguh Dwiyanto mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dengan alasan stres setelah menjalani pemeriksaan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Teguh ditemukan oleh saksi pada Senin (15/5) pagi tadi. Teguh ditemukan di rumahnya di asrama Brimob, Kedaung, Pamulang pukul 07.00 WIB.
“Pada saat diteliti ditemukan luka tembak di kepalanya itu yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/5).