IHCS Mengutuk Kekerasan di UMY

Tidak selayaknya terjadi kekerasan terhadap mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berdemo karena perguruan tinggi melindungi kemerdekaan berpendapat.

“Mengutuk setiap kekerasan terhadap aksi damai mahasiswa yang justru terjadi di lembaga perguruan tinggi yang seharusnya melindungi kemerdekaan,” kata Ketua Komite Pertimbangan Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Gunawan kepada suaranasional, Senin (8/5).

Menurut Gunawan,  UMY sebagai perguruan tinggi Islam dan bagian dari amal usaha persyarikatan Muhammadiyah harus menjadi bagian dari perjuangan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar serta membela kaum dhuafa Mustadafin.

“UMY memberikan masukan ilmiah kepada pemerintah dan pemda agar dalam pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, yang merupakan anugerah Allah SWT, bisa dipertanggungjawabkan dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata pria yang pernah menjadi korban kekerasan di UMY ini.

Kata Gunawan, masukan ilmiah UMY kepada pemerintah agar model pembangunan yang tidak ramah ekologis dan melanggar hak asasi petani.

Selain itu, alumni UMY ini mengatakan, dalam sejarah Indonesia, Yogyakarta dan sejarah UMY, gerakan mahasiswanya menjadi garda terdepan selama ini gerakan mahasiswa dalam mendorong perubahan dan membela kepentingan rakyat. 

“Sejarah juga telah menunjukan gerakan mahasiswa tersebut telah seringkan dihadapkan pada kekerasan fisik dan stigmatisasi,” jelas Gunawan.

Kata Gunawan, Muhammadiyah kini juga tengah melakukan upaya agar indonesia berkemajuan, jihad konstitusional, membela hak petani dan melawan korupsi.

“Itu semua harus dipahami bersama tidak hanya dosen dan mahasiswa UMY, tetapi juga TU dan satpam UMY,” pungkas aktivis mahasiwa 98 yang juga Mantan Kordum “Mas Wiranto” (Masyarakat Wirobrajan Anti Suharto).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News