Istana Terlalu Ceroboh Tuding Aksi Bela Islam bagian Politisasi Agama

Demo umat Islam dan AntiAhok meminta Ahok segera diadili kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)
Demo umat Islam dan AntiAhok meminta Ahok segera diadili kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)

Kantor Staf Presiden terlalu ceroboh dan sudah dibatalkan mengadakan diskusi yang salah tema yang dibicarakan aksi bela Islam bagian dari politisasi agama.

“Walaupun Kepala Staf Presiden Teten mengakui membatalkan diskusi dengan alasan kesalahan redaksi, tetapi yang tersebar sudah membuktikan pihak Istana tidak suka aksi bela Islam,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Rabu (3/5).

Menurut Ibnu Masduki, undangan diskusi tersebar dengan menyebut aksi bela Islam merupakan politisasi agama menandakan tidak ada koordinasi antara Deputi dengan Kepala Staf Presiden.

“Teten membantah telah menegur deputi yang menyelenggarakan diskusi, harusnya dikoordinasikan lebih dulu sebelum undangan itu disebar,” papar Ibnu Masduki.

Ibnu Masduki mengatakan, diskusi pada 4 Mei 2017 sebagai upaya untuk menggembosi aksi 5 Mei 2017. “Selalu ada penggembosan dari pihak istana terhadap bela aksi bela Islam dan kali ini terlihat dari Kantor Staf Presiden,” ungkap Ibnu Masduki.

Menurut Ibnu Masduki, harusnya pihak Kantor Staf Presiden tidak melakukan diskusi yang menyudutkan aksi bela Islam. “Publik makin mengetahui Istana terlalu curiga dengan aksi bela Islam,” pungkas Ibnu Masduki.

Kepala Staf Kantor Presiden Teten Masduki mengatakan diskusi tentang politisasi agama dibatalkan karena ada kesalahan redaksi.

“Tadinya sih FGD itu mau mengajak dialog lah dengan semua tokoh agama. Tapi memang kemarin ada kesalahan di redaksi undangan jadi kita korekasi. Saya sudah tegur deputinya jadi nanti akan diformat ulang acaranya,” jelas Teten, Selasa (2/5).

Menurut Teten, karena ada perubahan format maka agenda diskusi dibatalkan.

“Untuk sementara dibatalin dulu. Kita mau format ulang supaya tujuan dari FGD itu kita ingin mendengar dari semua pihak,” tutup dia tanpa merinci lebih jelas.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News