Kompas Online menyebarkan berita hoax dengan judul “Intoleransi terjadi di Sekolah, Siswa Tolak Ketua OSIS Beda Agama.”
Padahal saat ini belum terjadi penolakan Ketua OSIS di berbagai sekolah termasuk di Jakarta berdasarkan agama.
Padahal judul Kompas yang provokatif dan hoax itu diambil dari penelitian Kemendikbud terkait tingkat keberagaman di sekolah dan itupun perlu diverifikasi kebenarannya.
Kemudian berita hoax Kompas Online itu disebarkan para pendukung Ahok termasuk para buzzer untuk mendiskreditkan Islam.
Akhirnya Kompas Online mengganti judul berita hoax itu dengan “Pilkada DKI Dikhawatirkan Menimbulkan Intoleransi di Lingkungan Sekolah”.
Kompas Online pun memberikan catatan redaksi, berita yang diubah judulnya itu ditambah data dari penelitian Kemendikbud terkait potret keberagaman di sekolah.