Sebut Massa Makar Lewat Gorong-gorong Duduki DPR, Alasan Polisi Paling Konyol & tak Masuk Akal

Demo meminta Ahok diadili dalam kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)
Demo meminta Ahok diadili dalam kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)

Alasan aparat kepolisian paling konyol dan tidak masuk akal dengan menyebut massa yang akan makar masuk gorong-gorong dan langsung menduduki DPR.

Demikian dikatakan aktivis Rahman Simatupang dalam keterangan kepada suaranasional, Rabu (5/4).

Kata Rahman, gorong-gorong di DPR itu sulit untuk dimasuki dan ketika menembus DPR pun harus berhadapan dengan aparat kepolisian.

“Dari alasan polisi sudah tidak masuk akal lagi. Masuk gorong-gorong dan menembus ke DPR saja sangat sulit dan buat apa harus masuk gorong-gorong,” papar Rahman.

Menurut Rahman, rakyat menilai polisi mulai kebingungan mencari kesalahan peserta aksi damai bela Islam dengan tudingan makar. “Semua dicari-cari kesalahan dan alasan dikemukan polisi justru ditertawai rakyat sendiri,” jelas Rahman.

Kata Rahman, rakyat Indonesia makin militan dalam menghadapi tekanan penguasa. “Kalau ditekan justru gerakan rakyat makin kuat,” pungkas Rahman.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan massa akan masuk ke Gedung DPR melalui gorong-gorong. Hal itu sudah ditemukan dalam berbagai rapat atas permufakatan makar.

“Ada tujuh pintu dari hasil rapat itu, ada gorong-gorong nanti lewat situ bisa masuk. Jadi dengan asumsi bahwa jika semua massa sudah masuk gedung DPR, akan kesulitan untuk dikeluarkan. Ini sudah ada pemufakatan 2 sudah ada niat yang dihasilkan daripada rapat itu,” kata Kombes Argo di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (3/4).