Ulama dikriminalisasi secara keji, pengadilan penistaan agama jadi arena sandiwara, para tokoh oposisi dan mantan jenderal ditangkap dengan fitnah makar.
“Rezim busuk ini terbukti sangat munafik dan biadab,” kata Ketua Progres 98 Faizal Assegaf di akun Facebook-nya.
Kata Faizal, kenyataan bobrok itu sangat jelas, rangkaian fakta kejahatan yang kian mencabik-cabik nurani rakyat. Benar kata Jusuf Kalla: “Bila Jokowi jadi Presiden maka hancurlah negeri ini”.
“Ternyata Jokowi hanyalah boneka, bertindak atas konspirasi jahat konglomerat aseng dan kawanan politisi busuk demi melayani nafsu membara terdakwa penista Al Qur’an,” ungkap Faizal.
Ia mengatakan, rakyat ditipu oleh segelintir ulama pro Istana dan kelompok liberal bertopeng agama yang giat melancarkan politik adu-domba. Rupa macam cara dilakukan demi isi kantong dan jabatan.
“Mayoritas umat Islam sudah sangat paham dan mengerti bahwa rekayasa demikian hanya dapat diakhiri melalui aksi bela Islam secara besar-besaran,” ungkap Faizal.
Menurut Faizal, tampaknya kini kemarahan rakyat tidak dapat dibendung oleh pihak manapun. Jelang tanggal 19 April, jutaan umat Islam makin kompak dan akan kembali turun ke jalan.
Bila tuntutan aksi superdamai telah dilecehkan, maka tidak menutup kemungkinan aksi kali ini sulit diprediksi, berpotensi chaos. Terlebih mulai bergema seruan ganyang penista Al Quran.
“Persiapkan seluruh kekuatan, kini saatnya umat Islam bersatu dan membuktikan bahwa melindungi kesucian Al Qur’an dan NKRI adalah kewajiban bersama. Lawan!” pungkas Faizal.