Dirjen Pajak Sindir Jokowi untuk Mundur

Presiden Jokowi (IST)
Presiden Jokowi (IST)

Dirjen Pajak Kemenkeu Ken Dwijugiasteadi yang menyatakan siap ditembak mati dan bertanggungjawab jika tax amnesty gagal menandakan ia menyindir secara halus untuk mundur Presiden Jokowi.

“Kalau Dirjen Pajak siap ditembak mati, ini menandakan tax amnesty sulit tercapai dan tidak realistis. Khan, tidak mungkin Dirjen pajak ditembak mati dan arahnya ke Jokowi untuk bertanggungjawab atas kebijakan tax amnesty,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Rabu (7/9).

Kata Huda, harusnya Presiden Jokowi yang bertanggungjawab jika tax amnesty gagal. “Kebiasaan Jokowi hanya menyalahkan bawahan, dan jika berhasil Jokowi mendapat nama, makanya Dirjen Pajak mengeluarkan pernyataan yang sangat menampar Jokowi secara halus,” ungkap Huda.

Baca juga:  Ganggu Kinerja Kabinet, PPJNA 98 Minta Presiden Jokowi Pecat Menteri yang Berambisi Jadi Capres

Huda mengatakan, pegawai pajak juga banyak mengeluhkan dengan adanya kebijakan tax amnesty karena harus masuk Sabtu dan Minggu.

“Saya juga mendapat keluhan beberapa pajak dengan kebijakan tax amnesty untuk mendapatkan dana ke negara yang sangat tidak realistis hanya untuk ambisi mercuar Jokowi,” jelas Huda.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kemenkeu Ken Dwijugiasteadi mengaku siap bertanggung jawab jika program ini gagal. Bahkan dia bersedia kalau memang sanksi yang diberikan berupa hukuman tembak mati.

“Lho itu terserah pimpinan saya mau dihukum kaya apa, ditembak mati juga enggak apa-apa kalau bisa,” kata Ken di Gedung Kemenkeu, Selasa (6/9/2016).

Baca juga:  Netizen Ini Ungkap Jokowi Seorang Habib Bermarga Alatas

Kendati begitu dia menekankan, target program tax amnesty tidak hanya uang tebusan sebesar Rp165 triliun. Namun perluasan basis pajak hingga potensi masuknya wajib pajak baru yang selama ini tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

“Pokoknya kalau tax amnesty berhasil itu keberhasilan semua pihak, tapi kalo gagal saya yang tanggungjawab,” tegasnya.