Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi imam shalat Ashar jamak qashar setelah Shalat Jumat bisa diibaratkan imam dan makmun terjerumus masuk jurang.
“Itu ibarat terjerumus ke jurang atau menjerumuskan diri ke jurang apalagi makmumnya ikut masuk jurang,” kata Dewan Pakar ICMI Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo kepada suaranasional, Sabtu (25/2).
Salah satu Pengurus MUI Pusat itu memberikan pernyataan tersebut setelah membaca berita Presiden Jokowi menjadi imam shalat Ashar Jamak Qashar setelah Shalat Jumat di Masjid Al-Fattah, Ambon (24/2).
Kata Anton, untuk menjadi Imam shalat itu Alloh dan RosulNya telah beri persyaratan minimalis sangat ketat dan tegas antara lain bacaannya bagus, iman akidahnya bagus, ilmu agamanya bagus (a’lamuhubissunah) dan lain-lain.
“Saya pernah lihat Jokowi jadi imam shalat bukan hanya bacaannya kacau tapi juga gerakan-gerakan shalatnya tuma’ninah i’tidalnya pun masih kacau. Maka saya heran kok dia jadi imam sholat padahal di situ ada banyak ulama seperti Prof Din Syamsuddin, Menteri Agama,” jelas Anton.
Anton pernah menjadi saksi sejarah Presiden Soeharto dan Presiden SBY lebih fasih bacaan Al Qurannya. “Karena Pak Harto juga pengajar ngajinya Pak Habibi ketika tugas operasi militer di Sulawesi akhir tahun 50-an,” kata mantan Sekretaris Presiden Soeharto ini.
Ia mengatakan, walaupun bacaan Presiden Soeharto dan SBY bagus keduanya tidak berani menjadi imam shalat. “Mereka hanya menjadi imam shalat untuk keluarganya,” jelas Anton.
“Pernah saya tanyakan hal tersebut pada pak Harto. Beliau menjawab ajudan itu selalu dekat posisinya dengan saya juga ketika saya shalat di masjid. Bagaimana mungkin ajudan lain agama dengan saya bisa masuk ke masjid mendampingi saya,” ujar Anton.
Ia menegaskan, pemimpin itu tidak cuma memuaskan pemilih atau kelompok tertentu tetapi akidah imannya harus diletakkn pada posisi utama.
“Ketika dinista bukan malah membela penista agamanya. Kita saksikan ia malah membela penista agamanya,” ungkapnya.
Ia menyesalkan Presiden Jokowi tidak empati terhadp berjuta-juta umat yang demo menuntut keadilan terhadap penista agama
“Apakah kejadian ini disengaja? Kita lihat saja apakah ia peduli akidah dan empati pada umat atau justru mencampakkannya,” pungkas Anton.
Shalat Jum’at dan ‘asar tidak boleh di jama’ (karna tidak pernah di tuntunkan oleh Rosul/ sahabat)