Aparat kepolisian terlihat tidak adil dan terlihat takut kepada penguasa saat menyatakan, masih menyelidiki ahoker Iwan Bopang yang mengancam tentara.
“Padahal aparat kepolisian itu sudah mengetahui posisi Ahoker Iwan Bopeng. Dikarena Iwan Bopeng pendukung Ahok dan bagian PDIP maka aparat kepolisian terlihat lambat,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (20/2).
Kata Muslim, aparat kepolisian terlihat takut kepada penguasa dan PDIP di mana Iwan Bopeng diduga kuat menjadi kader partai berlambang Banteng Moncong Putih. “Kalau hukum ditegakkan, Iwan Bopeng sudah diciduk seperti pengibar bendera bertuliskan lafal Tauhid,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, lambatnya aparat kepolisian dalam menangani kasus ini menyebabkan kecemburuan di kalangan TNI. “Saat ini TNI didukung rakyat, dan ini sangat berbahaya hubungan TNI-Polri,” papar Muslim.
Menurut Muslim, jika Iwan Bopeng terbunuh ataupun mengalami luka-luka maka PDIP maupun pendukung Ahok (Ahoker) akan menuding tentara pelanggar HAM. “Padahal sejak awal, Iwan Bopeng ini arogan. Untuk mengantisipasi terbunuhnya Iwan Bopeng, polisi harus menghukum Iwan Bopeng,” pungkas Muslim.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan menyelidiki video tersebut.
“Ya diselidiki dulu kebenaran video tersebut. Kan harus tahu dulu video itu benar atau tidak,” kata Argo, Minggu (19/2/2017).