Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) akan mengalami kekalahan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
“Saya kasihan sama dia, karena kalau kalah di putaran kedua, itu Ahok akan kalah ibarat dipanggang. Dia lebih bagus kalah satu putaran,” kata Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma dikutip dari netralnews.com, Sabtu (18/2).
Kata Lieus, kekalahan Ahok di putaran kedua karena kelakuan dan sikap dari mantan Bupati Belitung Timur itu sendiri.
“Dia seperti dipanggang di putaran kedua, panas, dibolak, dibulik, dibolak, dibulik, hangus, karena perbuatan dia sendiri. Ahok ini sudah berkali-kali saya bilang, Ahok sudah tamat,” ujarnya.
Menurut Lieus, kekalahan Ahok di putaran kedua sebagai hukuman atas perbuatannya yang menyakiti banyak pihak.
“Karena dosanya berat sekali, makanya dia dikasih main ke putaran kedua yang akhirnya dia akan kalah juga. Ini artinya dia mendapat hukuman Tuhan, karena dosanya banyak. Dia banyak ribut sana-sini dan menyakiti hati orang,” ujarnya.
Lieus menjelaskan, harusnya sejak awal Ahok sadar diri dan tidak mengikuti Pilkada.
“Kalau dia kalah di putaran satu kan sederhana, karena kalah di putaran kedua itu akan cape, babak belur deh. Paling sempurna itu dia gak ikut Pilkada kan, tapi gak bisa, karena nanti kena denda dan sanksi pidana,” tutup Lieus.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara melalui sistem informasi penghitungan suara (Situng).
Hasilnya, Agus-Sylvi memperoleh 17,05 persen (936.609 suara), Ahok-Djarot 42,91 persen (2.357.587 suara), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 40,05 persen (2.200.636 suara).