ICMI Ingatkan Tim Siluman Jelang Pilkada DKI

Pilkada
Ilustrasi – Ist

Masyarakat perlu mewaspadai tim siluman menjelang pencoblosan di Pilkada DKI terlebih lagi petahana terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak diberhentikan sementara dan justru dikembalikan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah cuti.

“Biasanya pagi-pagi (sebelum subuh) mereka gerilya di teras-teras masjid, serangan fajar, bagikan duit, bujuk orang-orang yang menuju masjid untuk memilih calon tertentu. Sebaiknya foto, laporkan dan share,” kata Dewan Pakar ICMI Anton Tabah Digdoyo kepada suaranasional, Ahad (12/2).

Kata Anton, pada waktu subuh masyarakat harus memeriksa mobil-mobil yang diparkir di ujung-ujung, di mulut gang yang menghadap jalan raya yang lokasinya dekat dengan TPS-TPS. “Biasanya di situ money politic berlangsung. Modus lama, foto, laporkan dan share,” jelas Anton.

Anton meminta mewaspadai berita masyarakat WNI China dari berbagai daerah berbondong-bondong ke Jakarta dengan menggunakan KTP aspal. 

“Mereka diarahkan mencoblos di 2, 3 TPS yang berbeda-beda dengan bekal KTP aspal berganda. Foto, laporkan dan share,” jelas Anton.

Anton memberikan trik jitu menghadapi pemilih siluman. Pertama, walau tak ikut mencoblos, datanglah pagi-pagi sekali setelah shalat subuh ke TPS-TPS dekat rumah untuk berpartisipasi menjadi saksi.

“Kedua, jika ada yang mencurigakan untuk membuktika benar tidaknya dia warga setempat, tanyakan nama gang, nama sekolah, nama favorit warung di tempat itu. “Jika tidak bisa menjawab laporkan pada petugas TPS/KPU untuk dicek. Foto, laporkan dan share,” jelas Anton. 

Lanjut Anton, ketiga, ajak bicara basa basi dengan bahasa dan gaya Betawian. Jika jawabannya sudah aneh, tidak bisa menjawab atau diam, malah tidak bisa bahasa Indonesia. Maka amankan secepatnya. 

“Laporkan pada petugas TPS/KPU. Foto, laporkan dan share,” pungkas mantan jenderal Polri yang sudah ikut puluhan kali amankan pilkada.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News