SBY Mengetahui TNI-BIN-Polri sedang Dimanfaatkan Penguasa

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (IST)
Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (IST)


Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengingatkan TNI-BIN-Polri untuk ingat sumpah menandakan Ketua Umum Partai Demokrat mengetahui ketiga institusi itu sedang dimanfaatkan penguasa untuk kepentingan politik tertentu.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (8/2). “Orang-orang SBY itu masih ada di tiga institusi dan presiden ke-6 itu selalu mendapatkan informasi,” ungkap Muslim.

Kata Muslim, pernyataan SBY mengindikasikan ada kepentingan besar yang memanfaatkan tiga institusi itu untuk berbuat curang. “Selama ini publik sudah mengetahui petinggi-petinggi negara yang terlihat tidak netral dan melakukan pembelaan terhadap penista agama,” jelas Muslim.

Muslim mengatakan, di saat SBY mengingatkan BIN-TNI dan Polri mengingatkan sumpah, staf khusus era Presiden keenam, Andi Arief membongkar KTP ganda.

“Saya kira yang diungkapkan Andi Arief di Twitter itu harus ditindaklanjuti aparat kepolisian maupun institusi lainnya,” pungkas Muslim.

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak mengkhianati sumpahnya sebagai bhayangkari negara dengan berlaku tidak netral dalam pemilu.

“Saya tidak ingin TNI, Polri, dan BIN bertindak salah dan mengkhianati sumpahnya sebagai bhayangkari negara. Netrallah, saya ulangi, netrallah, dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada,” ujar SBY dalam pidato politiknya di acara Dies Natalies 15 Tahun Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Selasa (7/2) malam.

SBY mengatakan dirinya membaca adanya kekhawatiran di benak kader Demokrat atas ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN. Dia juga mengaku mendengar kabar tidak sedap itu.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News