Pada tahun 1998 grup band Slank merilis album Mata Hati Reformasi. Jika para pecinta musik Slank pasti tahu maksud dari album tersebut.
Berikut adalah kutipan dari Fans Slank yang membuat surat terbuka ke grup band #Slank:
Masing ingatkah kita denger lagu lyric band slank: Album Mata Hati Reformasi Release tahun 1998.
Naik2 ke puncak gunung
sembako naik setinggi gunung
Lihat kiri lihat ke kanan
rakyat kecekik harga2
Naik2 ke puncak gunung
BBM naik nggak tanggung2
Lihat kiri lihat ke kanan
rakyat panik dimana2
Naik terus ngak pernah turun
Naik melulu gak mau turun
Naik2 ke puncak gunung
Penguasa tertinggi di puncak gunung
Lihat kiri lihat ke kanan
Tutup mulut mata rakyat sengsara
Naik2 ke puncak gunung
Duduk di atas gak mau turun
Lihat kiri lihat ke kanan
Rakyat susah lo cuek aja
Udah paling tinggi pingin naik lagi
Harusnya pensiun gak mau diganti
Naik2 ke puncak gunung
Besar pasak dari pada tiang
Lihat kiri lihat ke kanan
Pinjemnya getol bayarnya ogah
Naik2 ke puncak gunung
Besar pasak dari pada tiang
Lihat kiri lihat ke kanan
Kakek yang ngutang yang bayar siapa
Naik terus gak pernah turun
Utang melul gak bisa bayar
Slank
Kau kuidolakan bertahun2 semua lagu-lagu mu tak ada satu katapun dalam syair yang tak kuhapal Bagiku, bandmu adalah mewakili suara anak mudah KRITIS dengan Pemerintah Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, Hukum…
Slank kenapa bandmu sekarang tidak sekeras hentakan Gitar dan drummu mengkeritisi pemerintah? Malah Kau slank !!! Ikut mendukung kampanye – kampanye dimana – mana…
Setelah bertahun bagian dari fans band slank yang selalu mengikuti perkembangan band slank gw mulai tidak RESPEK !…
Band Slank sudah kehilangan Jati dirinya melihat kondisi seperti ini pengusuran secara masiv, pengusuran demi kepentingan Pengembang,
Harga – Harga terus naik Politik gaduh pekerja di kuasai si Asing…
Maka dengan itu gw rasa lagu – lagu band slank Kaset, VCD, DVD MP3 di Buang ketempat sampah…?
Salam Peace Love Unity Respect (PLUR)
Dari
#Jack sang pemimpi
0818716838
Mantan Fans, berat slank
Tolong sebar biar
#bimbim, #Kaka dll baca [http://www.citizenjournalism.online]