Berita di Reuters yang menyebutkan Jenderal Gatot Nurmantyo mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandakan Panglima TNI itu telah menjalankan tugas negara dan berpihak ke rakyat.
“Kalau Panglima TNI itu sudah terdidik di akademi militer dan nasionalisme tidak diragukan untuk menyelamatkan bangsa dan negara dan berbeda dengan pemimpin karbitan ala media,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Selasa (10/1).
Kata Huda, yang dijalankan Panglima TNI Gatot Nurmantyo jauh dari pencitraan apalagi politis. “Panglima hanya menjalankan tugas sesuai dengan Sapta Marga dan tidak punya ambisi politik apapun,” jelas Huda.
Huda mengatakan, teguran Jokowi ke Panglima TNI itu menunjukkan adanya ketakutan mantan Wali Kota Solo itu terhadap kekuasaannya. “Jokowi sedang mengalami ketakutan dirinya sendiri. Semua dicurigai mau mengambil kekuasaan, jangan-jangan Panglima TNI kena tuduhan makar,” sindir Huda.
Media dari Inggris Reuters dalam artikel “Indonesia’s president moves to rein in ‘out of control’ military chief” (9/1) menyebut Presiden Jokowi menegur Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Seorang pejabat senior mengatakan, Jokowi yang berasal dari luar militer langsung bergerak cepat untuk menunjukkan otoritas tertingginya sebagai panglima tertinggi. “Dengan Gatot, rasanya seperti ia sedikit di luar kontrol,” ujarnya.
Salah seorang pejabat mengatakan kepada Reuters, Jokowi dan sejumlah anggota pemerintahan lain tak menyangka-nyangka ketika media lokal menyebut Gatot memutuskan menangguhkan hubungan militer dengan Australia.