Rokok Menurunkan Kualitas Sperma dan Mr P Pendek

Ilustrasi (IST)
Ilustrasi (IST)

Selain penyusutan ukuran saat ereksi, merokok dapat mempengaruhi kualitas sperma. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Sperma menjadi tidak bisa bertahan untuk melakukan perjalanannya mencapai sel telur.

Sel sperma membawa dua protein yang disebut protamine 1 dan protamin 2. Namun berdasarkan Mohamad Eid Hammadeh, PhD, dosen kebidanan dan ginekologi di University of the Saarland, Jerman, yang dikutip oleh webMD, menyebutkan rata-rata perokok hanya membawa protamin 2 saja.
Ketidakseimbangan tersebut membuat sperma menjadi rentan terhadap kerusakan. Meskipun sel sperma berhasil menembus tuba falopi, sperma tidak mampu membuahi sel telur disebabkan oleh ketidakseimbangan tersebut.

Masih berdasarkan Hammadeh, laki-laki harus berhenti merokok selama tiga bulan jika ia dan pasangan sedang menjalani program memiliki anak atau program in vitro fertilization (IVF) alias bayi tabung, di mana pembuahan dilakukan di laboratorium dengan prosedur medis.

Dikutip dari Men’s Health, ada sekitar 20 orang laki-laki yang berhenti merokok, hasilnya penis dapat ereksi dengan ukuran yang lebih panjang. Tentunya Anda mungkin jarang mengukur ukuran penis Anda saat ereksi, jadi terlihat biasa saja, tidak ada perbedaan.

Apalagi saat Anda sudah menjadi perokok sejak lama, Anda pasti tidak menyadari ukuran penis saat belum merokok. Tapi Anda bisa coba mengukurnya, sebelum dan sesudah beberapa bulan berhenti merokok.

Saat Anda berhenti merokok, sirkulasi darah kembali meningkat, tekanan darah pun kembali normal. Jika Anda mengalami disfungsi ereksi, maka setelah berhenti merokok, kemampuan ereksi perlahan akan kembali.

Manfaat terbebas dari disfungsi ereksi dan penyusutan penis adalah Anda menjadi lebih percaya diri dan mendapatkan kembali kehidupan seks Anda.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News