Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM maupun lainnya dan diikuti melonjaknya kebutuhan harga pokok mengakibatkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah menurun.
“Rumus kenaikan harga dan tarif. Bila harga BBM naik, tarif apapun naik, pajak dan cukai naik, yang pasti turun, kepercayaan rakyat kepada pemerintah,” kata mantan Staf Umum (Kasum) TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo di akun Facebook-nya.
Ia pun menyindir kebijakan pemerintah yang ingin mengendalikan media sosial. “Saking sibuknya akting maksa pingin mengendalikan medsos,” jelas Prabowo.
Sesuai keputusan Pertamina, harga BBM non-subsidi akan mengalami kenaikan terhitung Kamis (5/1/2017) pukul 00.00 WIB.
Dalam surat edaran yang diteken Umar Chotib dari Direktorat Pemasaran Retail Fuel Marketing Region Manager IV Pertamina, Rabu (4/1/2017), harga Premium tetap Rp 6.650.
Adapun harga Pertalite menjadi Rp 7.350 dari semula Rp 7.050, Pertamax Rp 8.050 dari 7.750, dan Pertamax turbo Rp 9.100 dari Rp 8.800.
Harga solar semula Rp 5.150 menjadi Rp 7.200 dan Pertamina Dex Rp 8.200 menjadi Rp 8.500.
Kenaikan harga rata-rata Rp 300, kecuali bahan bakar bersubsidi jenis premium yang tetap tak berubah.
Pada 2017 masyarakat Indonesia diberikan hadiah yang tidak mengenakkan berupa melambungnya harga komoditas cabai yang sangat tinggi.
Dari pasca tahun baru hingga saat ini harga cabai rawit merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, harga cabai di beberapa daerah terpantau sudah cukup tinggi.
Di Kalimantan itu sudah Rp 150.000 per kilogram (kg), di Jawa Barat yang sentra cabai saja harganya sudah di atas Rp 100.000 per kg. Kalau di DKI Jakarta memang masih di kisaran Rp 100.000 sampai Rp 110.000 per kg,
“Jadi memang kondisi per hari ini kondisi cabai memang dalam kondisi yang cukup sulit dan cukup memprihatinkan,” ujar Mansuri saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Rabu (4/1/2017).