Safari politik Presiden Jokowi bisa berdampak pada pencopotan Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR. Jokowi tidak ingin DPR selalu menyuarakan suara kritis karena dianggap menganggu pembangunan.
“Safari politik Jokowi bisa membuat pergantian Fahri dan Fadli Zon di pimpinan DPR. Kemungkinan Fadli dikasih menteri dan posisi Fahri ditempati kader PDIP terlebih lagi saat ini Fahri bukan PKS,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Kamis (24/11).
Kata Baidhowi, Jokowi menginginkan DPR bisa sejalan dengan pemerintah dan tidak ada suara kritikan. “Setnov yang menjadi Ketua DPR menjadi indikasi kuat, Jokowi menginginkan DPR lemah. Ketua DPR itu sangat strategis bisa mengendalikan seluruh anggota wakil rakyat,” papar Baidhowi.
Menurut Baidhowi, jika skenario itu dijalankan, Indonesia mengalami demokrasi di era Jokowi. “Mantan wali Kota Solo itu terbukti bukan pemimpin yang tahan dikritik. SBY yang militer saja tidak panik seperti Jokowi ketika ada suara dari luar parlemen maupun anggota DPR cabut mandat,” papar Baidhowi.
Selain itu, ia mengatakan, posisi Demokrat sebagai penyeimbang justru sangat strategis dan bisa meraih simpati di Pemilu 2019. “Demokrat dan SBY sangat konsisten dengan posisi penyeimbang,” jelas Baidhowi.