Rezim Joko Widodo (Jokowi) menggadaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke China dengan
mengimpor cangkul. “Cangkul impor dari China menandakan kedaulatan NKRI sudah tergadaikan oleh Negeri Tirai Bambu,” kata pengamat politik Zainal Abidin kepada suaranasional, Rabu (9/11).
Kata Zainal, impor cangkul sama saja mematikan industri kecil. “Banyak industri kecil yang memproduksi cangkul. Kalau impor sama saja mematikan produksi cangkul dalam negeri,” papar Zainal.
Zainal menduga impor cangkul bagian dari konsekuensi kerja sama Indonesia dengan China. “Saya menduga ini konsekuensi kerja sama dengan China, Indonesia harus impor cangkul,” jelas Zainal.
BACA JUGA:
- KH Hasyim Muzadi Nilai Ada Penggiringan Opini Ahok tak Menistakan Agama
- Tokoh Muda Muhammadiyah Sebut Syafi’i Ma’arif Angkuh Intelektual dan Merasa Benar
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan, pihaknya memberikan izin kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk mengimpor kepala cangkul pada Juni 2016. Dia menjelaskan, izin tersebut berakhir pada Desember 2016. Dari total izin impor kepala cangkul 1,5 juta unit, realisasi impornya hanya sebesar 5,7 persen atau 86.190 unit.
“Jadi, mengapa masih impor, memang karena masih dibutuhkan. Impornya juga bukan dalam bentuk utuh, hanya kepala cangkulnya. Jadi, masih perlu disempurnakan di dalam negeri,” kata Doddy di Jakarta, Senin (31/10).