Tak Mau Temui Demonstran, Jokowi Lecehkan Aspirasi Rakyat

Presiden Jokowi (Tibunnews)
Presiden Jokowi (Tibunnews)

Ratusan ribu masa demonstran yang merangsek ke Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi umat Islam kepada Presiden telah dilecehkan Presiden.

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, Ubedilah Badrun kepada suaranasional, Sabtu (5/11).

Kata Ubedillah, Jokowi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya keluar Istana secara mendadak sekitar jam 11an meninggalkan demonstran, lebih memilih meninjau proyek kereta bandara di Soekarno-Hatta, Tangerang Banten.

“Padahal diketahui hari jumat ini  tidak ada agenda Presiden  untuk berkunjung ke proyek kereta bandara. Kunjungan ke proyek kereta bandara itu sebenarnya cukup dilakukan oleh Menteri Perhubungan,” ungkap Ubedillah.

Kata Ubedillah, sikap Jokowi ini kontras dengan antusiasme Jokowi saat mengajak rakyat untuk berdendang di Istana pada hari sumpah pemuda 28 oktober lalu, bahkan ia umumkan sendiri melalui Twitter. Jokowi lebih suka bersenang-senang di Istana dibanding mendengarkan aspirasi rakyat.

“Saya mencermati menjauhnya Jokowi dari demonstrasi menunjukan gagalnya Jokowi memahami masalah rakyat,” paparnya.

Bahwa demonstrasi besar sesungguhnya ekspresi dari akumulasi berbagai persoalan Jakarta sekaligus warning untuk penguasa.

Kata Ubedillah, selain melecehkan demonstrasi ratusan ribu rakyat tersebut, dengan meninggalkan Istana menunjukan ketakutan Jokowi berdialog dengan para pemimpin demontrasi.

“Menariknya mengapa Jokowi ke proyek kereta bandara Siekarno-Hatta? Itu memperkuat munculnya tafsir bahwa dengan berada di proyek kereta bandara, jika terjadi sesuatu di istana Jokowi dengan mudah meninggalkan Jakarta. Yang lebih berbahaya adalah membuka peluang tafsir bahwa Jokowi mengabaikan keresahan umat Islam dan mulai menunjukan kesombonganya,” pungkas Ubedillah.