Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang diusir warga Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (3/11) menandakan PDIP dianggap musuh rakyat dan berkoalisi dengan taipan serta cukong.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Jumat (4/11). “Sebelumnya Djarot dilempari Pedagang Kaki Lima (PKL) di stasiun Kota,” ungkap Huda.
Huda mengatakan, Ahok-Djarot sudah menjadi musuh rakyat karena kebijakan tidak berpihak pada kelompok miskin. “PDIP yang ngakunya wong cilik, diam saat terjadi penggusuran, dan ini menjadi musuh rakyat nantinya di Pemilu 2019,” jelas Huda.
Huda mengatakan, Djarot yang mewakili PDIP sudah tidak disukai warga Jakarta karena berpasangan dengan Ahok. “Warga yang mengusir Djarot itu menilai bukan dari penistaan agama Ahok tetapi diktator karena tidak mau berdiskusi dengan warga saat mau melakukan penggusuran,” papar Huda.
Aksi unjuk rasa terjadi ketika Wakil Gubernur petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, blusukan ke Kalibaru, Kecamatan Cilingcing Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016).
Warga berdemo sambil menenteng karton putih bertuliskan “Kami Forum RT/RW dan Warga Masyarakat Nelayan Kalibaru Menolak Ahok dan Djarot”.
“Kami warga Kalibaru, kami menolak kepemimpinan diktator,” teriak warga.