Survei SMRC Berpihak ke Ahok dan Sengaja Munculkan SARA

Kicauan Denny JA (IST)
Kicauan Denny JA (IST)

Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) sengaja memunculkan isu SARA dengan menunjukkan pemilih Ahok-Djarot dan dua pesaingnya.

“Kalau saya amati hasil survei SMRC ini punya opini untu memunculkan isu SARA di Pilkada DKI 2017 dibalut dengan ilmiah. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan berbagai pihak untuk tidak memunculkan SARA kembali,” kata pengamat politik Sahirul Alem kepada suaranasional, Jumat (14/10).

Kata Alem, ada dugaan kuat, SMRC sengaja memunculkan SARA untuk memancing lawan politik Ahok. “Tujuannya agar Ahok terlihat terzalimi bahwa pemilih Ahok itu non Islam, China. Dengan begitu ada sentimen SARA yang dimunculkan untuk melawan Ahok. Padahal Pilkada ini adu program,” papar Alem.

Alem mengatakan, selama ini SMRC ada kecenderungan untuk mendukung Ahok. “Hasilnya elektabilitas Ahok masih tinggi mencapai 45,5 persen dan mengalami penurunan. Hasil 45,5 persen ini juga bisa dipertanyakan dengan hasil survei milik LSI Denny JA maupun Poltracking milik Eep Saifullah Fatah,” papar Alem.

Kata Alem, memancing kubu Ahok dengan isu SARA yang dilakukan SMRC bisa sangat menguntungkan petahana. “Selama ini, elektabilitas Ahok turun karena lawan politik tidak mengikuti gendang isu SARA dan SMRC yang diduga kuat pendukung Ahok sengaja memunculkannya,” pungkas Alem.

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya hari ini, Kamis (20/10/2016).

Dalam hasil survei tersebut diketahui dukungan kepada Ahok-Djarot dari pemilih beragama Kristen Protestan dan Katolik bulat dan nyaris sempurna.

Ahok-Djarot didukung oleh 95,7 persen basis pemilih yang beragama Kristen Protestan dan Katolik. Sedangkan tak ada pemilih Kristen Protestan dan Katolik di Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.

Dalam pemilih berbasis kesukuan, Ahok-Djarot menang telak di pemilih etnis Cina sebanyak 71,4 persen. Agus-Sylviana 0 persen, dan hanya 7,4 persen yang mendukung Anies-Sandi dari kalangan etnis Cina.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News