Pengurus Masjid Istiqlal yang membatalkan acara Acara bertajuk Silaturrahim Akbar dan Do’a Untuk Keselamatan Ibukota mendapat tanggapan dari politikus Partai Demokrat.
Politikus Partai Demokrat Muhammad Husni Thamrin tak mempermasalahkan masjid dijadikan tempat untuk membahas persoalan politik.
“Biar saja mesjid dijadikan tempat berbicara politik. Bukankah mesjid tempat kita bicara kemaslahatan ummat? #SelamatJumaatan,” kicau Muhammad Husni Thamrin di akun Twitter-nya @monethamrin
Tersebar pula pesan siaran (broadcast) di media sosial terkait pembatalan sepihak acara Silaturahim Akbar tersebut. Pembatalan itu berdalih, izin acara di Istiqlal tidak sesuai dengan undangan yang tersebar di tengah masyarakat.
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
“Dengan hormat,
Terkait broadcast yang tersebar mengenai anjuran kepada semua pengurus Ormas, anggota dan simpatisan nya serta kaum muslimin dan muslimat sejabodetabek untuk menghadiri Silaturahmi Akbar yang diselenggarakan oleh ALIANSI PEDULI UMAT DAN BANGSA di Masjid Istiqlal, Ahad Tgl 18/9/2016.
Dengan ini kami pihak Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) dengan resmi membatalkan perizinan atas acara tersebut melalui surat:
Nomor: 445/BPPMI/IX/2016
Tanggal 16 September
Tentang Pencabutan Izin Penggunaan Sarana/Fasilitas Masjid Istiqlal
Karena ketidaksesuaian antara ijin yang diajukan oleh panitia dengan rencana pelaksanaan kegiatan seperti yang diumumkan kepada masyarakat.
Demikian pengumuman ini kami sampaikan dan mohon disebarkan agar dapat menjadi informasi bagi seluruh umat Islam di Jabodetabek.
والسلام عليكم و رحمة الله وبركاته
Hormat kami
Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI).”