Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pengecut dan penakut karena membawa pasukan lengkap bersenjata saat berkunjung di wilayah ibu kota padahal ada demo penolakan terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.
“Kalau membawa pasukan banyak bersenjata itu pengecut dan penakut. Kalau berani temui warga yang menolak itu,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Sabtu (10/9).
Kata Rahman Simatupang, Ahok yang menuding warga yang berdemo menolak kehadirannya sebagai pengecut menandakan mantan Bupati Belitung Timur tidak punya keberanian. “Orang penakut itu omongnya gede saja,” ungkapnya.
Rahman Simatupang mengatakan, penolakan warga di berbagai wilayah Jakarta akan menjadi gerakan yang sangat besar untuk perubahan sosial di Jakarta. “AntiAhok itu gerakan nyata bukan hanya cuap-cuap di media sosial seperti pendukung Ahok,” pungkas Rahman Simatupang.
Sebelumnya Ahok mengaku tidak ingin mempermasalahkan masyarakat yang mengatasnamakan warga Kampung Duri, Tambora yang menolak kedatangannya saat meresmikan Pasar Kampung Duri, Jumat (9/9).
Ahok menuturkan demo yang dilakukan oleh segelintir masyarakat itu dilakukan untuk menghadang agar dirinya tidak datang saat meresmikan semua program pemerintah DKI Jakarta. “Pasti selalu begitu. Ini ancaman pengecut supaya saya tidak bisa datang resmikan dimana-mana,” ujarnya sesaat setelah peresmian di Pasar Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat, Jumat, 9 September 2016.
Ahok mengatakan pihaknya tidak akan takut kepada siapa pun yang akan menolak kedatangannya. Ahok berujar bahwa ia siap untuk melawan siapa saja dalang yang menyuruh masyarakat untuk menolak kedatangannya. “Masa saya urusin preman bawah. Inteleknya dong kalau mau tanding sama saya,” ujarnya.