Mata Najwa yang menampilkan tema “Lelakon Antasari Azhar”, Rabu (24/8) sebagai upaya partai penguasa untuk menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kalau saya lihat Metro TV yang notabene pemiliknya Ketua Umum Partai NasDem dan menampilkan kasus Antasari, ini upaya menyerang SBY. Selama ini nama SBY disebut-sebut dalam rekayasa kasus Antasari,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Kamis (25/8).
Kata Huda, Metro TV punya kepentingan untuk membongkar kembali kasus Antasari sebagai upaya untuk mengalihkan berbagai kasus milik penguasa saat ini. “Selama ini kader yang sangat keras mengkritik pemerintah itu Demokrat, maka kasus ini dibuka biar opini yang dibangun untuk mengarahkan SBY,” jelas Huda.
Kata Huda, setiap pejabat bisa dipastikan punya permasalahan dan ini bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menyerangnya.
“SBY diduga dan disebut-sebut terlibat dalam rekayasa kasus Antasari karena saat itu, KPK memenjarakan besannya SBY, Aulia Pohan, dan itu opini yang berkembang di masyarakat dan opini juga KPK mau bongkar kasus KPU,” ungkap Huda.
Huda mengatakan, dalam acara Mata Najwa itu ada pengakuan yang sangat mengejutkan bahwa dalam persepsi Antasari Kapolri saat itu Bambang Hendarso Danuri (BHD) itu memenjarakan diri. “Ini sangat menarik, BHD itu bawahan langsung SBY saat itu,” jelas Huda.
Sebelumnya dalam acara Mata Najwa, Najwa Shihab menanyakan Antasari Azhar: “Tadi Anda katakan bukannya dilindungi malah dimasukkan ke penjara. Berarti yang memasukkan mantan Kapolri?” tanya Najwa Shihab.
“Ya persepsi saya seperti itu,” Antasari Azhar.