Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena telah berbohong dalam penyusunan APBN.
“Semestinya Jokowi meminta maaf dan meneteskan air mata di depan rakyat atas kebohongan ekonomi yang membahayakan selama hampir dua tahun ini,” kata staf khusus era Presiden SBY, Andi Arief di akun Twitter-nya @AndiArief_AA.
Menurut Andi, ekonomi era Presiden Jokowi selama dua tahun karena kesalahan penghitungan APBN oleh mantan Wali Kota Solo itu. “Situasi global memang sedang tidak menggembirakan, tapi merosotnya ekonomi Indonesia dalam dua tahun ini karena kesalahan Jokowi menghitung,” ungkapnya.
Andi Arief mengatakan, dengan masuknya Sri Mulyani dan memangkas APBN membuktikan fakta sesungguhnya proyek yang mangkrak. “Akhirnya kita akan tahu dan menyaksikan siapa mangkrak yang sesungguhnya,” papar Andi Arief.
Kata Andi, selain Jokowi ada beberapa nama yang berbohong soal ekonomi di antaranya Bambang Brodjonegoro, Rini Soemarno, Darmin Nasution dan Luhut Pandjaitan.
“Jokowi sudah kehilangan kepercayaan kalau bicara APBN, Ini problem baru, 2 tahun ngapusi, ini gak sederhana,” pungkasnya.