Perubahan sikap TemanAhok terhadap partai politik membuat beberapa pengguna Twitter atau media sosial (netizen) ikut berkomentar.
Mereka kebanyakan menilai TemanAhok itu munafik dan penjilat sejati.
Pemilik akun Twitter @AmanAdil: TemanAhok itu kumpulan anak muda munafik dan penjilat.
akun Twitter @Budiadiyta: TemanAhok seperti bosnya Munafik.
TemanAhok menjilat ludah sendiri yang akhirnya mengakui perlu partai politik untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Melalui akun Twitter TemanAhok @temanAhok menyatakan perlunya dukungan parpol. “Jikapun maju lewat independen, parpol nanti yang akan memainkan peran di DPRD. Bukan TemanAhok,” kicau TemanAhok, 9 Juni 2016.
Kicauan ini berbeda saat TemanAhok mengecam partai politik. “Partai politik sudah berlaku sombong hanya karena si Gubernur yang mau nyunat sarang korupsi tidak punya partai #BelaAhok,” kicau TemanAhok pada 26 Februari 2015.
Bukan hanya itu, TemanAhok juga pernah mengecam Setnov dan Golkar dalam kasus Papa minta saham, tetapi setelah Ketua Partai berlambang pohon beringin mendukung Ahok, TemanAhok berbeda sikapnya.
“Golkar bisa aja tarik setnov. Cima sayangnya Golkar bersikap sama dengan Setno, tidak peduli dengan keadilan masyarakat dan tak malu,” kicau TemanAhok pada 7 Desember 2015.
Namun TemanAhok menjilat Golkar dan Setnov saat Ketua Umum Partai Golkar itu menyatakan dukungan ke Ahok. “NasDem, Hanura dan Golkar jika nanti bergabung akan menjadi partai yang mampu menjawab perubahan. Dan aspirasi warga Jakarta dalam melihat politik,” kicau TemanAhok 9 Juni 2016.