Larang Konser Musik “Tangkap Ahok”, Ketakutan Jokowi dan Ahok akan Kekuatan Seniman dan Rakyat

Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet (IST)
Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet (IST)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan Presiden Jokowi melarang konser Musik tangkap Ahok di depan Gedung KPK karena takut kekuatan seniman dan rakyat.

“Pernyataan Dhani bahwa Presiden Jokowi memerintahkan kepolisian melarang konser tersebut menandakan Istana melindungi Ahok. Konser itu ingin menggugah KPK yang terlihat melindungi Ahok,” kata  pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Kamis (2/6).

Kata Baidhowi, terjadi diskrimasi dalam kasus ini karena Slank dibolehkan konser musik di lembaga antirasuah sedangan Dhani cs dilarang. “Harusnya KPK mendukung Dhani Cs. Ini untuk mendukung menuntaskan kasus-kasus yang sedang digarap KPK,” ungkap Baidhowi.

Selain itu, kata Baidhowi pelarangan seniman dalam menggelar konser yang kritis terhadap Ahok dan KPK oleh kepolisian ini akan memunculkan perlawanan yang hebat.

“Justru seniman-seniman murni yang tidak terkontaminasi kekuasaan akan menggerakan rakyat. Dulu era Soeharto perlawanan terhadap penguasa ada juga dari kalangan seniman, dan itu terjadi saat ini. Dalam sejarah itu akan terus terulang,” papar Baidhowi.

Aktivis Ratna Sarumpaet memprotes upaya polisi mengangkut kendaraan untuk aksi di depan KPK, Kuningan, Jaksel. Ratna menilai hal ini sebagai bentuk diskriminasi.

“Ini pribadi saya kenapa pentas musik lain boleh. Ijin ini bukan pentas musik tapi panggung rakyat ada teater dari TIM, orasi dan panggung musik,” ujar Ratna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/6).