Mantan Relawan Sebut Pemikiran Jokowi Sesat

Presiden Jokowi (Tibunnews)
Presiden Jokowi (Tibunnews)

Presiden Jokowi sepertinya sangat terobsesi untuk membangun infrastruktur yang kemudian akan mencatatkan namanya diatas infrastruktur itu sebagai sebuah monumen kehebatan Presiden. Padahal sesungguhnya membangun infrastruktur yang gagah-gagahan itu dari hutang seperti Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah proyek istana pasir yang kelak akan menimbun bangsa ini dengan hutang super besar.

Demikian dikatakan mantan Relawan Jokowi, Ferdinand Hutahean dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (31/5).

Kata Ferdinand, Jokowi mungkin lupa bahwa berhutang itu tidak baik kalau untuk sekedar gagah-gagahan.

“Mungkin Jokowi merasa bahwa yang bayar hutang itu nanti adalah bukan dia, yang penting namanya tercantum disana secara monumental. Sungguh sesat pikir yang luar bias,” ungkapnya.

Kata Ferdinand, Jokowi pada saat pilpres dulu sangat berapi-api menyatakan akan membangun koalisi yang ramping dan koalisi yang tidak bagi-bagi kekuasaan. Namun, kini kenyataannya malah sebaliknya.

“Sesat pikir yang luar biasa ketika Jokowi merasa akan bisa memperbaiki bangsa ini dengan menggenggam Golkar yang mana pengurusnya bertabur catatan kriminal yang mengerikan,” papar Ferdinand.

Ferdinand mengatakan, sang Ketum Setya Novanto tercatat dengan sederet masalah. Kenapa Jokowi merasa akan mampu memperbaiki bangsa ini dengan bekerja sama dengan para kriminal?

Kata Ferdinand, sungguh sesat pikir yang sangat akut masih banyak sesat pikir lainnya seperti membebaskan tenaga kerja china menyerbu Indonesia dengan alasan kompetisi.

“Lapangan kerja yang seharusnya untuk para kaum pengangguran di negara ini akhirnya dicaplok oleh tenaga kerja China berbalut investasi,” pungkas Ferdinand.