Menpora Imam Nahrawi menunjukkan SK pencabutan pembekuan PSSI di depan puluhan media cetak, online dan televisi. Namun, ada masalah pada surat keputusan yang sudah ditandatangani Imam Nahrawi tersebut. SK pencabutan pembekuan PSSI yang termasuk kategori dokumen negara ternyata ada typo-nya.
Pada bagian memutuskan dan menetapkan, dalam SK pencabutan pembekuan PSSI tertulis “Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI)”. Seharusnya ‘sepakbola’, bukan ‘sepabola’. Dengan adanya typo, takutnya tidak menguatkan kekuatan hukum dari SK tersebut.
“Ini tampak teledor. Salah ketik di SK yang dicabut (bisa fatal) juga tidak ada paraf pejabat level di bawahnya yang menunjukkan sisi tertib administrasinya payah Kemenpora sekarang. Sangat Ironis, mengingat saya pernah di Kementerian tersebut, tapi kok sekarang kerjanya serabutan begitu,” kata Roy Suryo
“Soal typo ini, sangat prinsipil sifatnya. Seharusnya dari drafter (Staf SesMen/Deputi) dikoreksi, kemudian oleh Deputi 4 (Gatot Dewabroto) dikoreksi, sampai Sesmen (Alfitra Salamm) dikoreksi dan diparaf. Baru diajukan ke Menpora untuk diteken,” lanjutnya
Roy menambahkan, masih ada yang lebih parah lagi. Dalam SK pencabutan pembekuan PSSI ini, bahkan nomor SK juga typo. Roy Suryo tambah khawatir dengan keteledoran ini.
“Hal yang krusial dari typo bukan hanya singkatan PSSI, tetapi juga nomor SK yang dicabut (01307/01370). Pasalnya, kalau nomor SK-nya salah, salah juga SK pencabutannya. Ini sembrono, bisa-bisa SK tersebut ‘tidak laku’ secara hukum,” tutupnya
lagi sibuk SMSan sama Jose Mourinho