Pekerja asal China yang masuk wilayah pangkalan TNI AU merupakan bentuk pendudukan kedaulatan bangsa Indonesia oleh bangsa asing.
“Pendudukan wilayah RI oleh kekuatan asing,” kata Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Sri Edi Swasono dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (28/4).
Menantu Bung Hatta ini memuji KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna yang sangat tegas terhadap kasus ini. “Saya dan juga teman-teman KKR (Komite Kedaulatan Rakyat) sangan setuju danĀ bangga atas ketegasan dan kepemimpinan KSAU,” jelas Sri Edi.
Sri Edi mengatakan, masuknya pekerja asal China di pangkalan TNI AU menandakan kedaulatan negara sedang diperjualbelikan.
“Halim bukan soal sepele, tetapi soal kedaulatan negara yang di jual-belikan sebagi komoditi perniagaan,” pungkas Sri Edi.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menggelandang tujuh pekerja proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung ke pos pemeriksaan TNI AU di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim).
Mereka terpaksa diamankan karena menyalahi prosedur tetap (protap) yang berlaku di kawasan militer Lanud Halim Perdanakusuma.
“Kami menangkap tujuh orang tidak dikenal di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma yang sedang melakukan kegiatan pengeboran tanah. Kegiatan dilakukan tanpa seizin pihak Lanud. Karena memang itu lazimnya prosedur yang berlaku,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Wieko Sofyan saat dikonfirmasi, Rabu (26/4).
Sofyan merincikan, lima dari tujuh orang tersebut merupakan WNA asal China yang tidak dapat menunjukkan paspor dan identitas dirinya. Kelimanya merupakan pekerja dari PT Geo Central Mining, mitra dari PT Wika.