Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sengaja memunculkan kebencian dengan menggusur masjid dan membiarkan gereja padahal lokasinya sama-sama digusur.
“Kalau Ahok tidak menggusur gereja di Pulo Mas padahal lokasinya terjadi penggusuran tetapi meratakan masjid Apung di Luar Batang, itu sama saja Ahok memunculkan kebencian dan rasis,” kata pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Kamis (21/4).
Kata Ibnu Masduki, Ahok melakukan diskriminasi seperti itu karena satu agama. “Ahok sebenarnya bukan menghargai perbedaan tetapi memunculkan konflik,” papar Ibnu Masduki.
Ibnu Masduki mengatakan, Ahok memunculkan konflik dengan kelompok miskin yang digusur. “Yang digusur justru ditantang, ini sengaja memunculkan konflik. Di pihak lain ada kelompok yang membela Ahok. Ini yang akan dibenturkan, Ahok akan nyaman,” jelas Ibnu Masduki.
Ahok sangat diskriminatif dalam menyikapi penggusuran terutama terhadap masjid.
Ahok begitu tegas menghancurkan Masjid Apung di Pasar Ikan, Luar Batang, tetapi membiarkan Gereja Protestan Minahasa kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur. Padahal kawasan Pulomas mau digusur Ahok.
Perwakilan pengurus Gereja Protestan Minahasa bernama Richard mengaku telah menemui Ahok di Balikota untuk melaporkan upaya keberatan terhadap penggusuran gereja yang akan dilakukan oleh PT Pacuan Kuda Pulomas.
Saat bertemu Ahok, Richard mendapat lampu hijau dari Ahok bahwa tidak akan ada upaya penggusuran.
“Ahok menyatakan bahwa gereja tidak akan digusur, surat peringatan yang dikeluarkan tidak mencantumkan nama Gubernur dan Wali Kota Jakarta Timur” ujar Richard sebagaimana dilansir okezone, jum’at (15/4/2016).