Goenawan Mohamad, Intelektual Manipulator

Goenawan Mohamad (IST)
Goenawan Mohamad (IST)

Mas Goen sudahilah membodohi rakyat Indonesia dengan pelintiran-pelintiran manipulatif ide demagogmu. Apa dikira kita semua nggak pernah baca karyanya Gayatri Spivak Can The Subaltern Speak?

Demikian dikatakan dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi di akun Facebook-nya dengan judul “Manipulator Intelektual.”

Airlangga menulis cukup panjang menyikapi kicauan Goenawan Mohamad di akun Twitter yang menyinggung pembelaan terhadap kelompok miskin.

Goenawan menuliskan, “Siapa sebenarnya yang sah mewakili orang miskin? Tidak mungkinkah mereka sendiri yang bicara? can’t the subaltern speak?”

Kata Airlangga, Konsep itu ditujukan untuk menjelaskan bagaimana dalam rezim intelektual orang-orang marjinal dan pinggiran (subaltern) di belahan dunia ketiga selalu ditempatkan dalam narasi proyek pengetahuan pasca-kolonial.

“Proyeksi-proyeksi pengetahuan yang membungkam orang-orang marjinal dunia ketiga untuk menyerukan suaranya sendiri sekaligus melayani kepentingan ekonomi-politik negara-negara metropolis,” ujarnya.

Airlangga melanjutkan, Spivak menulis risalah itu untuk menggugat proyeksi pengetahuan hegemonik kolonial beserta kepentingan kelompok kaum-kaum yang berkuasa membungkam orang-orang marjinal.

“Kau menggunakan kalimat Spivak untuk membungkam suara orang2 marjinal demi kepentingan kaum borjuasi yang digugat Spivak dan kepentinganmu sendiri!” jelasnya.

Lanjut Airlangga, pengetahuan kritis seperti ini kau gunakan untuk mencoba membungkam suara-suara kritis atas proyek reklamasi pantai Jakarta. “Don’t manipulate us! Fake intellectual!” pungkas Airlangga.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News