Berdasarkan kabar yang beredar bersikerasnya presiden tidak menutup ojek online karena anak Joko Widodo (Jokowi) punya saham di bisnis tersebut.
“Kabarnya ada saham anak petinggi negara di kendaraan on line yang ribut dengan pengendara taksi legal? Pantes istana keras kepala,” kata Staf Khusus Era Presiden SBY, Andi Arief melalui akun Twitter-nya @AndiArief_AA.
Andi Arief mengatakan, anak petinggi di negeri ini tak masalah bisnis tetapi tidak boleh memanfaatkan jabatan orang tuanya.
“Apakah anak petinggi negara tidak boleh bisnis? Tentu boleh. Tapi tidak boleh berlindung di ketiak keputusan bisnis yang bapaknya ikut serta,” ungkap mantan aktivis SMID.
Andi mengatakan kekecewaannya terhadap Mata Najwa yang tidak imvestigasi terhadap anak petinggi di negeri ini yang menjalankan bisnis dengan memanfaatkan kekuasaannya.
“Kasihan @MataNajwa kecolongan lagi, ada saham anak petinggi negara di kendaraan online. Saran sih, investigasinya dijalanin,” pungkas Andi.