Mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo mengingatkan kepada masyarakat bahwa dalam sejarahnya amuk massa selalu terhadap etnis Tionghoa.
“Tolong pelajari benar sejarah tentang pemicu terjadinya amuk massa terhadap warga Tionghoa di Indonesia yang selalu berulang. Lalu carilah jawaban atas pertanyaan,” kata Prabowo di akun Facebook-nya.
Prabowo mempertanyakan dalam sejarah tidak terjadi amuk massa terhadap etnis yang lain selain Tionghoa.
“Mengapa keberadaan warga Tionghoa yang jelas sudah ratusan tahun berdiam di nusantara ini koq sulit diterima sbg penduduk asli (pribumi)?” tanya Prabowo.
Ia meminta berbagai pertanyaan tentang keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia harus dijawab bukan secara emosional tetapi akademis. “Bahwa konflik warga Tionghoa dengan ‘Pribumi’ itu adalah laten,” jelas Prabowo.
Prabowo mengungkapkan hal itu agar para prajurit TNI/Polri agar tidak terjadi kecolongan bila terjadi amuk massa terhadap etnis Tionghoa.
“Ketika DIAM, dinilai apatis … dan bila amuk massa itu benar TERJADI, adik-adik dan anak-anak saya yg masih berdinas aktif sbg Prajurit TNI/Polri dinilai … kecolongan, lambat, dan lebih parahnya lagi dihakimi sebagai pelanggar HAM karena dituduh melakukan “pembiaran”,” pungkas Prabowo.