Saat ini sudah ada propaganda yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disebut haters (pembenci) bahkan bisa radikal.
“Kalau saya amati di media sosial bahkan media partisan pendukung Jokowi sudah mengarah bahwa yang mengkritik Jokowi itu kelompok radikal bahkan bisa nantinya disebut teroris,” ungkap pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Selasa (1/3).
Yazid mengkhawatirkan kemunculan istilah haters yang mengkritik Jokowi justru berasal dari kalangan Istana. “Juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi justru langsung menuding haters siapa yang yang mengkritik Jokowi,” papar Yazid.
Kata Yazid, politikus PDIP Effendi Simbolon yang mengkritik keras Jokowi bisa masuk kategori haters menurut kalangan Istana. “Istana justru memulai tidak baik. Harusnya kritikan itu diterima tidak perlu menuding ada haters segala,” ujar Yazid.
