Awas PKI Bangkit, Ini Video Kelompok Kiri Nyanyikan “Indonesia Raya” tak Khidmat

Video menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak khidmat (IST)
Video menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak khidmat (IST)

Acara festival Belok Kiri yang diselenggarakan di LBH Jakarta. Namun dalam acara itu ada yang sangat aneh, mereka menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” tidak secara khidmat.

Dalam video yang tersebar melalui Youtube berjudul [EKSKLUSIVE] Inilah Keanehan Acara Belok Kiri Festival Tadi Malam ( WASPADA PKI BANGKIT LAGI ) nampak seorang lelaki tua berambut panjang menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan musik ala reggae dan diikuti pengunjung lainnya.

Nampak sekali, yang menyanyikan “Indonesia Raya” ini tidak mengindahkan etika sama sekali. Sambil berjingkrak-jingkrak.

Bahkan di akhir Di akhir nyanyain, pimpinannya mengatakan bahwa “Pasti yang nyanyi ini bukan tentara, bukan ABRI”

Tentu saja banyak yang berkomentar tentang video itu di Youtube di antaranya:

Erry Bastari1: Hadeuh Proapaganda Orde Baru, padahal PKI yg getol berpropaganda, ini ciri ciri PKI di era sebelum 1965, maling teriak maling, Propaganda-propaganda,  Jargon-jargon. orangnya sudah tua-tua yg muda-muda tampang LGB

Sujono Karna20: Owh…begitu..ya, cara menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA raya……..bukankah harus khidmat….karena termasuk simbol negara…?

Muhammad Fathulloh: UU No 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 64 a. mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, katakata, dan gubahan lain dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan; PP No 44 Tahun 1958 Pasal 8. (1) Lagu Kebangsaan tidak boleh diperdengarkan/ dinyanyikan apda waktu dan tempat menurut sesuka-sukanya sendiri. (2) Lagu Kebangsaan tidak boleh diperdengarkan dan/atau dinyanyikan dengan nada-nada, irama, iringan, kata-kata dan gubahan-gubahan lain daripada yang tertera dalam lampiran-lampiran Peraturan ini. Pasal 9. Pada waktu Lagu Kebangsaan diperdengarkan/dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan yang dimaksud dalam peraturan ini, maka orang yang hadir berdiri tegak di tempat masing-masing. Mereka yang berpakaian seragam dari sesuatu organisasi memberi hormat dengan cara yang telah ditetapkan untuk organisasi itu. Mereka yang tidak berpakaian seragam, memberi hormat dengan meluruskan lengan kebawah dan melekatkan tapak tangan dengan jari-jari rapat pada paha, sedang penutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala sorban dan kudung atau topi wanita yang dipakai menurut agama atau adat-kebiasaan.

aji barang9: pemerintahan sekarang memang kondusif terhadap kembalinya faham komunis sehingga tidak heran kalau mereka mencoba bangkit lagi. Jadi jangan salahkan mereka tetapi salahkan pemerintah yg memberi angin segar kepada mereka.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News