Mantan Presiden Indonesia yang juga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri rela tidak hadir dalam peresmian gedung baru KPK, Selasa (29/12).
Padahal panitia mengundang semua mantan Presiden dan Wakil Presiden di antaranya SBY, Habibie, Hamzah Haz dan lain sebagainya. Namun hanya Megawati yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
Namun publik pun sudah mengetahui, ketidakhadiran Megawati karena adanya SBY yang hadir.
Pengamat politik Muslim Arbi menilai ketidakhadiran Mega dalam peresmian KPK karena ada SBY menunjukkan sikap yang tidak dewasa dan kekanak-kanakan. “Megawati bukan negarawan tetapi sifatnya kekanak-kanakan,” ungkap Muslim.
Muslim juga menilai ketidakhadiran itu bisa dimaknai tidak adanya itikad dari Megawati dalam pemberantasan korupsi. “Harusnya Megawati sebagai Ketua Umum PDIP dan mantan Presiden, terlebih lagi saat ini partainya sebagai penguasa harus menunjukkan sikap mendukung KPK dengan datang ke acara peresmian,” papar Muslim.
SBY berpesan kepada pemimpin KPK agar bersinergi secara baik dengan Kepolisian dan Kejaksaan. Dia menginginkan lembaga antirasuah tersebut juga mendapat dukungan dari pemerintah serta publik.
Menurut SBY, KPK, yang dibentuk pada 12 tahun silam, bisa menjalankan tugas secara profesional. Jadi, dengan profesionalitas mereka, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap lembaga pemberantasan korupsi ini. “Tidak tebang pilih, misalnya,” ucapnya.