Habib Nabil Dewan Syuro Majelis Rasulullah SAW, menyampaikan harapannya agar kawasan Monumen Nasional (Monas) kembali dibuka untuk kegiatan zikir bersama.
Hal itu ia ungkapkan dalan peringatan Hari Maulid Nabi di Masji
d Istiqlal yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Saya sering diprotes oleh jamaah, ya Habib, kapan kita bisa kembali menggunakan Monas. ‘Memangnya di Istiqlal enggak cukup, Habib?’ Bukan begitu, masalahnya jamaah perempuan yang sedang berhalangan tidak bisa masuk masjid, saya diprotes terus sama jamaah perempuan. Mudah-mudahan Pak Wapres bisa memenuhi harapan ini,” papar Habib Nabil di depan ribuan jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (23/12/2015).
Habib Nabil juga sempat bertanya kepada seluruh jamaah tentang hal ini. “Itu harapan kita semua. Betul?” tanya Habib kepada jamaah.
Dengan serentak ribuan jamaah menjawab, “Betuul!”. Habib Nabil juga Setelah memberikan kisah mengenai maulid dan keteladanan nabi, mendengar hal itu JK pun akhirnya menjawab curhat Habib Nabil tersebut.
“Adapun permintaan dari Habib Nabil tentang ibadah zikir di Monas tentu menjadi harapan kita semua. Tetapi dimana pun itu diterima dan dilihat oleh Allah, apakah di masjid, di rumah tentu dilihat oleh Allah, ” jelas JK.
Bagi JK dimana pun ibadah dilaksanakan dan tidak menganggu ketertiban umum. Namun Pada hari tersebut ia apresiasi terhadap acara peringatan Maulid yang berlangsung tertib.
“Di Monas tentu juga sama. Tapi di sini (Istiqlal) lebih dingin daripada di Monas. Tentu ini menjadi bagian dari perhatian kita semua, yang penting jangan di jalan, jangan karena zikir semua jalan ditutup hingga macet. Beribadah dengan tertib pastilah menjadi keinginan bersama,” imbuhnya.
Selain itu JK pun kemudian menjanjikan untuk mengkomunikasikan hal ini dengan pihak-pihak terkait,” lanjut dia. “Saya tentu akan berbicara dengan pihak-pihak yang mengetahui hal tersebut,” pungkas JK.
Turut hadir yang ikut mendampingi wakil Presiden dalam acara itu, , Yudy Chrisandi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Fadel Muhammad Ketua Komisi XI DPR.