Jokowi Jadikan TNI Centeng Aseng dan Penguasa

Presiden Jokowi (Jawa Pos)
Presiden Jokowi (Jawa Pos)

HUT TNI yang ke-70 di Pantai Indah Kiat Cilegon,menandakan alat pertahanan negara tersebut sudah terbeli oleh swasta. Pantai Indah Kiat merupakan pelabuhan yang dikelola pihak swasta.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (5/10). “Baru kali ini TNI menyelenggarakan acara di tempat milik swasta. Ada kemungkinan peran Jokowi di mana pengelola pelabuhan itu telah menyumbang Jokowi di Pilpres 2014,” ungkap Muslim.

Kata Muslim, acara HUT TNI di tempat swasta itu mempunyai nilai yang sangat politis dan menguntungkan pihak pelabuhan yang notabene milik swasta. “Nilai politisnya swasta bisa membeli TNI, dan pemilik pelabuhan merasa aman jika terjadi masalah hukum atau masalah apa-apa. Ini membawa dari segi politik,” jelas Muslim.

Muslim menyayangkan kalangan DPR khususnya Komisi I tidak menyatakan protes kegiatan HUT TNI ke-70 di tempat swasta. “DPR maupun KOmisi I datang aja. Semua sudah terbeli aseng semua,” jelas Muslim.

Kata Muslim, acara HUT TNI di lokasi swasta menandakan TNI terkooptasi dan tidak profesional. “TNI sudah tidak profesional lagi, bukan menjadi alat pertahanan negara, tetapi menjadi alat kepentingan pemilik modal,” pungkas Muslim.

Sedangkan pihak TNI melalui Panglima TNI memberikan penjelasan terkait hal itu.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Gatot menugaskan KSAL dan KSAU untuk mencari tempat, dua calon lokasi perayaan didapat.

“Karena saya menugaskan KSAL dan KSAU untuk cari tempat untuk kita bisa melakukan parade dan defile, sekaligus demonstrasi pertempuran laut dan udara dengan menggunakan peluru tajam,” kata Gatot.

Dua calon tempat perayaan adalah Pantai Indah Kiat Cilegon dan Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Namun Teluk Tomini dirasa kurang memenuhi persyaratan.

“Kalau di Tomini, repot sekali. Penontonnya di mana, pesertanya di mana, dan sebagainya. Maka kita lakukan di Pantai Indah Kiat,” kata Gatot.

Diputuskanlah, Pantai Indah Kiat menjadi medan perayaan yang diisi dengan demonstrasi perang memakai peluru tajam. Kepada pihak-pihak yang mempertanyakan keputusan TNI memilih tempat milik perusahaan swasta itu, Gatot mempersilakan agar pihak-pihak itu hadir saat perayaan agar bisa menilai lokasi pilihan TNI.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News