Mantan Kepala Staf Kostrad, Mayjen (Pur) Kivlan Zen menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menyebut PKI sebagai pemberontak.
“Jokowi mengakui bahwa para perwira yang terbunuh adalah Pahlawan Revolusi karena dibunuh oleh Dewan Revolusi tetapi tidak disebutkan karena ulah PKI,” kata Kivlan dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (2/10) menyikapi pidato Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Kata Kivlan, ada makna yang tersembunyi saat menjawab wartawan ketika Jokowi keterkaitan negara akan memberi maaf kepada orang PKI yang menjadi korban tahun 1965 & 1966 dan seterusnya.
“Kemudian dia menjawab sampai sekarang tidak terfikirkan oleh saya. Tanyakan saja kepada yang buat pernyataan itu,” ungkap Kivlan.
Menurut Kivlan, pernyataan Jokowi yang belum terpikirkan mempunyai maksud kemungkinan besar pasti akan meminta maaf, hanya saja tinggal menunggu waktu yang tepat kedepannya.”Hal ini sangat persis atau mirip dengan omongnya waktu itu. Ketika dia ditanya apakah ada niat jadi Gubernur dan jadi Presiden? Dan apa jawaban dia?Inilah taktik PKI dan Jokowi. Dan selalu akan menjawab tanyakan kepada yang mengeluarkan pernyataan ataupun pertanyaan itu,” papar Kivlan.
Kivlan mengungkapkan Menkumham dan Jaksa Agung pernah mengungkapkan bahwa draf permintaan maaf telah disipkan dan akan dibacakan Presiden Jokowi.
“Jadi tantangan saya agar dia datang ke Lubang Buaya sudah dilaksanakannya. Akan tetapi tantangan saya untuk menyatakan dengan ucapan bahwa PKI adalah pemberontak yang menyebabkan para PATI, PAMEN & PAMA terbunuh serta tidak perlunya rehabilitasi dan kompensasi kepada PKI Ini tidak berani dinyatakannya,” pungkas Kivlan.