KH Masdar F Mas’udi PBNU Usulkan Haji Bukan Hanya Bulan Dzulhijjah

Anggota Rais Am PBNU KH Masdar F Mas’udi mempunyai ide kontroversi bahwa pelaksaan ibadah haji bukan hanya bulan Dzulhijjah. Ia pun mengusulkan penalaah ulang waktu pelaksanaan ibadah haji.

Menurut Kiai Masdar, Al-Qur’an surat Al-Baqarah 2: 197: “al-hajj asyhurun ma’lûmât” (waktu haji adalah beberapa bulan yang sudah maklum). Kata Kiai Masdar, tiga bulan yang dimaksud Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.

Berdasarkan wawancara situs di Islam Liberal, Kiai Masdar mengungkapkan, di dalam ayat itu diterangkan bahwa waktu haji itu beberapa bulan, bukan beberapa hari.

Pemuda Aswaja: Ide KH Masdar Haji bukan Hanya Bulan Zulhijjah Punya Dasar Tafsir Al Quran & Ushul Fiqih

“Bahwa sekarang ini dipersempit menjadi hanya lima hari (waktu efektif), memang karena praktik Rasulullah yang berhaji hanya sekali, dan kebetulan pada hari-hari itu tadi (9-13 Dzulhijjah),” ungkapnya.

Kiai Masdar mengatakan, lebih-lebih ada hadis yang mengatakan bahwa “al-hajj ‘arafah”, atau haji itu adalah wuquf di Arafah.

“Nah, hadis ini yang kemudian dipahami bahwa haji itu intinya bukan hanya wuquf di tempat bernama Arafah, tapi juga wuquf di hari Arafah. Inilah yang sebetulnya menjadi problem. Dan menurut saya, problem ini harus dipecahkan,” jelas Kiai Masdar.

Kiai Masdar mengungkapkan, hadits “al-hajj ‘arafah” bahwa haji itu intinya wuquf di padang Arafah. “Sementara soal waktu, tidak masuk di dalam hadis itu. Hadis “al-hajj ‘arafah” ini berbicara soal aktivitas; inti dari haji adalah wuquf di Arafah, bukan berbicara soal tempat,” papar Kiai Masdar.

Lanjut Kiai Masdar, soal waktu haji, sebenarnya sudah diterangkan dalam ayat Alquran tadi. Jadi antara hadis dan ayat itu tidak saling menafikan. Selama ini, hadis “al-hajj ‘arafah” dipahami sebagai menafikan ayat “al-hajj asyhurun ma‘lûmât”.

Tentunya usulan Kiai Masdar itu melihat fenomena jatuhnya korban dalam kegiatan ibadah haji.

Dalam laporan Harian Nasional, sudah sering terjadi korban selama pelaksaan ibadah haji di antaranya:

2 Juli 1990, insiden saling dorong di Al Ma’aisim, terowongan penghubung antara Mekkah dengan Mina dan Arafah, menjadikan 1.426 jamaah haji wafat. Dari jumlah itu, sebanyak 631 jamaah asal Indonesia syahid. Peristiwa ini syahdan dikenal dengan “Tragedi Mina”.

BACA JUGA: Boikot Metro TV Jadi Trending Topic Pertama Indonesia di Twitter

Empat tahun berselang, 23 Mei 1994, kabar duka kembali tersiar. Sebanyak 270 jamaah, didominasi WNI, wafat imbas berdesakan ketika melempar jumrah di Mina.

12 Januari 2006, awan duka kembali bergelayut. Ketika itu, sebanyak 346 jamaah haji wafat, 289 luka-luka, akibat aksi saling dorong saat melempar jumrah Aqabah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

50 komentar

  1. untuk Anggota Rais Am PBNU KH Masdar F Mas’udi:
    Sak karepmu Pak wong sampeyan iku wong pinter..

  2. Berarti rais am nya pbnu…lebih pintar dari orang arab…isin aku duwe rais am koyok ngono

  3. Innalillaahi wainna ilaihi rooji’uun.
    Astaghfirulloh, iki biyen kiyai mondok bang endhi yo, memahami QS. Albaqaroh 197 kok yo modhol morot plus orah nggenah. Yo wis kepahamane kiyaine JIN nek koyok ngono ben pak kiyai karo jamaah Islam nusantara bae sing haji lan wukuf nang arofah bulan syawal lan dzulqoidah mengko rak diguyu-guyu karo unto lan gibas.
    Ya Alloh mugi paring pitedah dumateng sederek kulo kiyai Masdar F Mas’udi supodos paham kaliyan ayat-ayat Panjenengan klawan leres ugi lurus. Aamiin

  4. Kh masdard nampaknya kurang tidur,makanya ngomongnya ngawur dan semoga dia cepat taubat sebelum terlambst

  5. Anak MIN aj tau kpan haji di lakukan !! Saudara kyai metuah yg terhormat mempelajari ayat jgn setengah2 bisa2. Hafal semua ayat al-Quran simak semua hadisnya !! Kalau beribu kiyai macam anda negara kita bisa hancur !!! TAUBATLAH

  6. Ini urusan ibadah yg bersifat tetap dlm agama, mana mungkin diubah2..
    Lepas ni mungkin beliau cadangkan agar rakaat solat Zohor juga dikurangkan kpd 2 rakaat shj, mengambilkira kesibukan warga bekerja, juga utk kemudahan umat Islam katanya…Begitu ka wahai puak liberal berfikir?

  7. 1). Kenapa yang beginian “diakomodir” dalam NU ya…?! NU = Nahdhatul Ulama = Kebangkitan para orang alim dalam pengetahuan agama atau (kira2 katong orang Ambon bilang) para Tuan Guru. Lha, kalau yang bangkit di negeri ini adalah orang-orang alim dan tuan guru-tuan guru macam ini, … “BETA BINGUNG!” Ini kebangkitan ke arah mana ya? Saya ingin tahu bagaimana sikap dan pendirian kiyai-kiyai lain dalam Nahdhatul Ulama soal ini. Bagaimana bisa “mereka-mereka ini” dibiarkan bercokol dalam NU dan, kerap kali bertindak, bersikap, mengeluarkan pernyataan-pernyataan nyeleneh begini.
    2). Tanpa perlu melakukan survei, saya rasa kaum muslimin yang “dianggap” paling awam di tempat-tempat terpencil dalam wilayah Kecamatan Airbuaya Kabupaten Buru pun akan menolak pemikiran ini. Bagaimana dengan kaum muslimin yang paling terdidik yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan lain-lain? Wa bil khushush, bagaimana dengan mayoritas kaum Nahdhiyyin dalam berbagai struktur dan lapisannya?
    3). Maaf, dengan terpaksa saya harus menanyakan ini: berdasarkan pada penggolongan ulama yang kita kenal, dikategorikan ke dalam golongan yang mana “ulama-ulama” seperti ini? …. Atau mau kita tambah kategori lain, seperti ulama ngetren, ulama beken, atau …. atau …. dst.

    1. Tidak usah bingung mas. Toh juga masih wacana, dan seandainya pun wacana itu di angkat menjadi fatwa. Pertanyaan saya, adakah ulama2 zaman dahulu yang mengeluarkan fatwa nunggu jamaahnya setuju apa tidak dahulu baru fatwa itu di sahkan? Kan tidak ada. Sekarang tinggal kita2aja pintar2 mengolah informasi2 yang masuk pada diri kita, tul ga? Mengenai NU,dia hanya salah satu individunya kok mas, fatwanya sama sekali tidak mewakili / mengatas namakan NU kok. Biarin aja.

      1. Tidak mengatasnamakan NU tapi kok ada embel2 ulama PBNU, ada embel2 KYAI juga….

  8. kalo benar ada pemikiran spt ini segera bawa ke dlm forum diskusi/bahtsul masail, undang para ulama2 terkemuka, cendikiawan muslim, mufasirin/muhaditsin dll sehingga respon atas pemikiran ini bisa dipertanggungjawabkan secara hukum sesuai dalil2 syar’i… (kalo tanggapan disini pasti kaget/kontroversi sbb ya maklum jangankan ngerti ilmu tafsir ilmu hadits, baca fatihah, qulhu aja belepotan ga jelas makhorijul hurufnya bos))))

  9. iINI KYAI NGACO NAMANYA, SEHARUSNYA KYAI YANG MEMBIMBING UMAT, SUPAYA IMAT IBADAH SESUAI YANG DIAJARKAN RASULULLAH, INI MALAH MENYESATKAN. MEMBUAT BID’AH BARU, eMANG KYAI PUNYA HAK APA MENJADWAL IBADAH HAJI. EDAAAN KALE. TAUBATLAH TAIUBATLAH TAUBAT.LAH PAK KYAI MASDAR.HANCUR REPUTASI KYAI ,DAN NU KARENA KOMENTAR ANDA. NGAK USAH SOK PINTER

  10. lucu juga ni kyai satu ni.
    hari raya haji nya jadi 3 kali setahun dong pa kyai…?

  11. Sy cukup apresiasi apa yg diopinikan pa kyai masdar jadi orang” yang baca disini mau ngaji buka tafsir, buka kitab hadits dan kitab-kitab lainnya yg mengkaji tentang ibadah haji. Sy akan selalu takdiziman dan takriman ke kyai dan tdk akan ikut”an mencerca kyai seperti pak tani, mas edi, bang ical, mas yusuf, neng aisyah dan yg lainnya. kita kan sah sah saja beropini yg tentunya punya alasan dan dasar dalil yg bisa dipertanggungjawabkan kemudian dikaji bersama tambah ilmulah kita.

    1. iya mas sy bukan NU tapi cukup apresiasi juga terhadap pandangan beliau…

    2. Emang Islam belum lengkap terus ada Nabi baru yg melengkapinnya, padahal dahulu orang2 soleh jauh lebih baik dari orang akhir jaman ngak ada yg berani menambah dan mengada2 ajaran seperti dicontohkan Nabi Saw

  12. Yg nggak setuju pendapat kyai, coba terangin ayat tersebut dan dalil tersebut, yg biasa nanya ” mana dalilnya?” Coba mana Komenya?. Ada ayatnya, ada dalilnya ada contoh dari rosululloh.

    1. Yg biasa nanya juga males om nanyain yg ginian. Langsung aja kasih udzur gila. Jadi ga cape

  13. Kalau misalnya seandainya benar begitu, pasti ahli2 tafsi dari zaman dahulu sudah pada menemukan dong, apalagi yang punya bahasa arab sebagai bahasa ibu mereka, karena kan dalam setiap huruf aja bisa terkandung lebih dr 1 makna :)))

    mending pak kiai langsung tanya deh ke pihak arab saudi nya :))

  14. Isu ini bukanlah yang terbaru. Saya sudah pernah dengar, ada ulama timteng waktu itu juga mewacanakan persis seperti ini, tapi di tolak dan batal. Sebaiknya kita dengarkan saja fatwa dia, toh biar bagai manapun juga, dia berfatwa seperti itu juga pengen dapat dukungan dari kita2 ini, coba kalau dia tidak dapat dukungan kita2 atas fatwa2 nya itu, adakah dia akan laksanakan haji di luar bulan Dzul Hijjah??? Berangkat sendiri,kemudian wukuf dan hotbah2 sendiri, yang lucu nanti pas lontar jumroh, bukan dia yang melempar batu2itu, tapi ganti dia yang di lempari setan2 itu. Hahahaa.. Cm kita memang harus dewasa dalam menyikapi segala hal, termasuk soal2 seperti ini,dan yang perlu di garis bawahi adalah, diahanya salah satu individu dari NU, dia tidak mewakili seluruhjajaran NU. NU lebih besar dan lebih luas dari hanya memahami fatwa satu orang yg membikin pusing.

    1. Jika memang dulu sudah pernah ada, bisa minta linknya atau nama ulamanya untuk konfirmasi…

      1. Jabatannya rois am mas, apa nu ga punya orang waras utk ditaro disitu?

  15. Bener pak kiyai. Sekalian nanti kita haji nya jangan di mekah. Kita ke cileduk aja biar ga jauh2 amat

  16. ternyata… tidak semua pemilik gelar “kiyaai haji” itu orang cerdas…..

  17. Bagaimana kalau yang memulai, pak Kyai beserta keluarga pak kyai dulu, ntar kite2 lihat dulu hasilnya

  18. itulah gambaran penjilad2 jahiliah zaman sekarang…. semoga beliau di berikan hidayah oleh Allah… dan kembali kejalan yang benar sesuai ajaran rasulullah Muhammad S.A.W……aamiin

  19. jadi benar ternyata oknum2 NU jaman sekarang banyak yang BID’AH dan sesat ya… itu contohnya si Masdar F Mas’udik si ahli bid’ah yang sesat dan menyesatkan…NU….NU…. kapan kalian jadi orang2 yang pintar dan jadi muslim sejati sesuai ajaran Rasulullah S.A.W… kami sungguh kasihan terhadap kalian yang Islam dalam naungan NU sekarang… kembalilah kejalan yang benar saudara….muslim…kembalilah kepada Alqur’an dan hadist yang shaheh… bukan hadist yang Israeliat…

  20. Kyai NU banyk yg stress, kasihan
    umatny……ternyata kyainy sesat n menyesatkn
    naudzubilahimindzalik

  21. Memalukan bila NU dipimpin oleh oknum Kyai yang pas-pasan kompetensi kekyaiannya …

  22. USUL NYA KE ALLAH.
    Ide bagus dan patut di apresiasi.
    Tetapi salah alamat.

    Usulnya jangan ke medsos
    Tetapi langsung kepada Allah
    Bukankahperintah haji berikut waktunya ada didalam Al Quran ?

  23. Lama2 benar jadi aliran sendiri Islam Nusantara yg haji bisa duluan, belajar al Quran dan Hadis dimusuhin diteriakin wahabi dll

Komentar ditutup.