Muhammadiyah yang mengatakan, paket ekonomi Pemerintahan Jokowi bisa mempercepat pertumbuhan menandakan organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan mengincar jabatan menteri.
“Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin yang ahli bidang ekonomi saja bingung paket tersebut, tiba-tiba Muhammadiyah optimis, ini menandakan ingin jabatan ketika terjadi reshuffle kabinet,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (22/9).
Menurut Baidhowi, pelaku usaha maupun investor mengakui paket ekonomi Jokowi tidak jelas. “Buktinya ditanggapi negatif oleh pasar, bahkan Sofyan Wanandi sendiri menilai Indonesia sedang krisis dengan banyaknya PHK. Pelaku usaha menanggi negatif terhadap Jokowi,” jelas Baidhowi.
Kata Baidhowi, pemerintahan Jokowi saat ini ibarat kapal laut yang sedang bocor di tengah lautan. “Lambat akan tenggelam dengan sendirinya. Itu karena kelakukan Presidennya sendiri dan anak buahnya yang tidak bisa membawa kapal yang bernama Indonesia dalam menghadapi gelombang ombak,” ujar Baidhowi.
Menurut Baidhowi, Jokowi itu seorang kapten kapal yang bernama Indonesia di mana kapalnya sedang ada masalah. “Justru sang kapten kapal bernama Jokowi itu arahnya makin tidak jelas dan membingungkan,” pungkas Baidhowi.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah menyatakan Indonesia belum krisis dan pelambatan ekonomi diyakini akan segera selesai.
“Dengan pelambatan ekonomi saat ini memang belum termasuk krisis, tapi bisa berpotensi krisis jika tidak ada kebijakan yang strategis,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Haedar mengungkapkan, PP Muhammadiyah mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang mengeluarkan paket kebijakan ekonomi. Ia yakin paket kebijakan itu akan membawa dampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.