Komjen Budi Waseso (Buwa) yang dicopot dari Kabareskrim kemungkinan terkait dengan penggeledahan di kantor Dirut Pelindo II RJ Lino.
“Saya menduga Buwas dicopot karena Bareskrim habis periksa kantor Dirut Pelindo II RJ Lino. RJ Lino langsung nelpon Sofyan Djalil dan punya hubungan dengan JK. Sepak terjang Buwas juga bisa membahayakan JK,” ungkap pengamat politik Sahirul Alem dalam keterangan kepada suaranasional, Rabu (2/9).
Menurut Alem, sepak terjang Buwas juga bisa membahayakan Jokowi terutama dalam kasus dugaan korupsi sewaktu jadi Gubernur DKI Jakarta. “Buwas itu orangnya siap melaksanakan apa saja. Ini membahayakan bagi pejabat-pejabat yang terindikasi korupsi,” papar Alem.
Kata Alem, dengan dicopotnya Buwas, dugaan kasus korupsi yang diduga melibatkan RJ Lino akan aman. “Nampak RJ Lino bisa bernafas setelah Buwas tidak menjabat menjadi Kabareskrim,” ungkap Alem.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) akan dicopot. Hingga kini proses administrasi pencopotan Buwas sedang disiapkan.
Buwas mengatakan, semua jabatan merupakan amanah yang akan dimintai tanggung jawab.
“Seandainya saya diganti, tidak ada masalah. Kan saya sampaikan, tugas ini kan amanah, dan saya akan bertanggung jawab atas amanah sebaik mungkin. Dikala tugas ini dianggap cukup, ya sudah. Yang jelas saya melaksanakan tugas secara baik, secara benar. Saya tidak sekali-kali menciderai kewenangan yang diberikan negara pada saya, dan saya tidak mau menciderai penegakan hukum apalagi menciderai institusi Polri, itu yang saya junjung tinggi ya, jadi nggak masalah,” urai Buwas, Rabu (2/9).