Mulai Tampak Tahapan Kejatuhan Jokowi

Presiden Jokowi - Foto iberita
Presiden Jokowi – Foto iberita

Peran aksi-aksi demo kritik terhadap Rezim Jokowi ke Istana oleh masyarakat sipil seperti buruh, mahasiswa, LSM, ormas dapat membuat delegitimasi politik terhadap Presiden Jokowi.

Demikian dikatakan pengamat politik Muchtar Effendi Harapan dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (31/8). “Ekspektasi publik dan respon  pelaku pasar terhadap kebijakan Jokowi di bidang politik ekonomi kian merendah dan krisis keuangan dan ekonomi kian meningkat yang gilirannya terjadi pengangguran besar-besaran kelas menengah,” ungkap Muchtar.

Kata Muchtar, pada tahap berikutnya kelas menengah perkotaan yang mendapat PHK dan aktivis politik serta masyarakat sipil bergabung meningkatkan aksi-aksi demo minta Jokowi mundur dari jabatan Presiden.

Baca juga:  Pemilu 2024 Jauh dari Kata Jurdil, Habib Umar Alhamid: Layakkah Jokowi Dimakzulkan?

“Saat itu parpol KMP mulai memberikan dukungan kepada gerakan kelas menengah perkotaan antiJokowi, kekuatan korporasi mulai membantu pendanaan gerakan, dan TNI dan Polri pura-pura sibuk mengamankan aksi-aksi itu, sementara gerakan kian melebar dan meluas di seluruh Indonesia,” ujar Muchtar. 

Menurut Muchtar, akhirnya, opini internasional terbentuk bahwa Jokowi gagal dan tidak didukung rakyat. “Lalu, negara-negara Barat meminta dan memberi sinyal agar Jokowi mundur dan Pilpres segera dilaksanakan. Jadi aksi demo mengkritik Rezim Jokowi mempengaruhi kejatuhan pemerintahan sekarang ini,” pungkas Muchtar.

Baca juga:  Banyak Buruh China di Indonesia, Bukti Jokowi Binasakan Pribumi