Saat ini perekonomian Indonesia di bawah Pemerintahan Jokowi mengalami kemunduran dengan adanya mogok oleh pedagang daging dan ayam.
“Giliran pedagang ayam mogok karena peternak ayam potong tidak menikmati kenaikan harga jual. Para pedagang daging ayam di pasar menjalankan aksi yang sama,” kata aktivis Malari 74, Salim Hutadjulu di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.
Kata mantan tahanan politik era Presiden Soeharto ini, aparat kepolisian akan melakukan penyelidikan aksi mogok yang dilakukan pedagang ayam itu. “Mogok ini tanda-tanda kehancuran,” ungkap Salim.
Salim mengatakan, para pedagang yang mogok itu sebagai bentuk protes terhadap penguasa yang zalim.
“PHK akan terjadi besar-besaran, harga kebutuhan pokok naik, hidup rakyat makin menderita,” papar Salim.
Ia pun mengingatkan, indikasi mogok nasional melawan rezim yang zalim sudah terlihat. “Ini akan terjadi mogok nasional,” pungkas Salim.
Berdasarkan Surat Edaran dari Pedagang dan Warung Tradisional (PESAT) yang dikirim ke semua wartawan, berencana akan melakukan mogok produksi dan berjualan daging ayam mulai 20-23 Agustus 2015.
Bila ada peternak dan pedagang yang berani berjualan akan dikenakan sanksi bahkan sanksi denda sampai Rp 20 juta.